Bima, Incinews.net. Tiga dosen muda dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima berhasil meraih Juara 3 dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kota Bima tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Ketiganya—Muhammad Akbar, M.Pd., Adi Haryanto, M.Pd., dan Siti Nurbaya, M.Pd.—masuk dalam kategori unggulan berkat karya inovatif berjudul “Transformasi Limbah Plastik: Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Serbuk Tekstil sebagai Alternatif Bahan Sofa yang Eco-Friendly.” Selasa, 22 April 2025.
Ajang tahunan yang bertajuk “Inovasi untuk Mewujudkan Kota Bima yang Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan” ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kategori, mulai dari pelajar SD hingga akademisi dan masyarakat umum. Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi sekaligus upaya mendorong lahirnya solusi kreatif yang dapat menjawab persoalan-persoalan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Kepala BRIDA Kota Bima, A. Rafik, ST., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh peserta yang telah berpartisipasi. “Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan peserta dari berbagai jenjang. Karya-karya yang ditampilkan menunjukkan bahwa semangat inovasi terus tumbuh dan berkembang di Kota Bima. Ini adalah modal penting untuk masa depan daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bima yang diwakili oleh Plt. Asisten II Setda Kota Bima menyampaikan terima kasih kepada para peserta dan panitia atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya keberlanjutan acara seperti ini untuk mendukung kemajuan daerah. “Lomba TTG dan Sains Project merupakan bagian dari komitmen BRIDA untuk terus melahirkan para inovator dan kreator yang mampu mendorong pertumbuhan daerah. Kami berharap hasil-hasil inovasi yang ditampilkan benar-benar bisa diterapkan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Keberhasilan para dosen STIT Sunan Giri Bima ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan teknologi yang solutif dan ramah lingkungan. Dengan mengolah limbah plastik menjadi serbuk tekstil untuk bahan sofa, inovasi ini tidak hanya menawarkan alternatif bagi industri kreatif, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan secara nyata di tengah tantangan sampah plastik yang terus meningkat. (Team)