Bima,Incinews.net- Hasil monitoring dan Evaluasi (Monev) sementara ini dari sejumlah gudang penampung Jagung di wilayah kabupaten Bima, anggota DPRD Kabupaten Bima temukan gudang dalam kondisi penuh dan kesulitan pemasaran dari pihak pengusaha swasta.
Menurut duta Fraksi Gerindra, lewat langkah Monev pihak DPRD Kabupaten Bima waktu lalu, daya tampung dari sejumlah gudang penampung jagung di Kabupaten Bima ditemukan dalam kondisi penuh.
"Gudang cabang Bulog, PT. Sul, dan PT. CPI Kabupaten Bima, hasil monev yang telah kami lakukan, menemukan gudang penampung Jagung dalam kondisi penuh". Jelas Muhammad Syahrul Sa'ban selaku anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima. Rabu, 16/4/2025.
Lanjut Syahrul, kondisi Bulog sebagai perusahaan BUMN kini terlihat penuh disebabkan oleh kondisi jagung dari pebelian tahun sebelumnya hingga kini masih tertampung di gudang, sementara dua Gudang pihak swasta lainya seperti PT. Sul dan PT. CPI kondisi gudang penuh disebabkan oleh managemen pasar dan ketersediaan pasar di luar daerah.
Lanjut ia mengungkapkan, Monev yang dilakukan pada jum"at, 11/4 lalu terlaksana secara langsung di tiga gudang penampung jagung untuk zona kabupaten Bima. Selain itu, pihaknya menemukan adanya kesulitan managemen pemasaran yang dihadapi oleh para pengusaha.
"Kami menemukan ada kesulitan para pengusaha terkait managemen pemasaran, termasuk terkait alur pembelian jagung di luar daerah, pihak perusaahan menyampaikan permintaan agar kendala tersebut dapat diupayakan untuk dijembatani". Ungkapnya.
Selain itu, menyoal harga gudang saat ini, Syahrul lanjut dalam keterangannya menerangkan, harga pembelian pihak Bulog masih sama dengan harga Rp. 5.500 sesuai dengan standar nasional, sementara harga gudang perusahaan swasta berkisar di harga Rp. 4.700 hingga Rp. 4.800.