Incinews.net
Sabtu, 26 April 2025, 20.33 WIB
Last Updated 2025-04-26T12:33:21Z
2025HeadlinePemprov NTB

Gubernur NTB Sorot Risiko Bencana: Kita Harus Siap, Bukan Sekadar Bangga



Mataram,Incinews,Net- Puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) ke-9 tahun 2025 dipusatkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/4). Kegiatan nasional ini diikuti oleh pemerintah kabupaten/kota, institusi pendidikan, dan masyarakat melalui konferensi daring, serta disertai simulasi kesiapsiagaan bencana secara serentak di berbagai wilayah.



Dalam sambutannya, Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan rasa bangga atas penunjukan NTB sebagai tuan rumah HKB. Ia menilai momentum ini sebagai kehormatan sekaligus motivasi untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana di NTB. “Terima kasih dan penghargaan kami kepada Kepala BNPB RI Mayjen TNI Suharyanto dan seluruh ekosistem kebencanaan nasional yang hadir,” ujarnya.



Gubernur menegaskan bahwa NTB merupakan provinsi dengan potensi besar seperti pariwisata, pertambangan, pertanian, agroforestri, dan kemaritiman. Namun, di sisi lain, NTB juga sangat rawan terhadap berbagai jenis bencana seperti gunung berapi, banjir, gempa bumi, hingga kebakaran hutan. Karena itu, menurutnya, NTB harus memiliki rencana kontinjensi yang matang untuk berbagai skenario kebencanaan, terlebih karena NTB juga merupakan destinasi wisata yang tengah berambisi menjadi tujuan kelas dunia. “Kewajiban kami bukan hanya melindungi warga, tetapi juga para tamu yang datang berkunjung,” katanya.



Ia menambahkan, ke depan NTB akan mempererat kerja sama dengan BNPB pusat untuk tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan daerah, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat mitigasi bencana di kawasan timur Indonesia.



Sementara itu, Kepala BNPB RI, Mayjen TNI Suharyanto, dalam arahannya menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya, namun juga berada dalam posisi risiko bencana tertinggi. Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko bencana paling tinggi di dunia. “Beberapa tahun lalu, Indonesia menempati posisi kelima di dunia dan kedua di Asia setelah Filipina,” ungkapnya.



Ia mencatat, Indonesia mengalami rata-rata lebih dari 3.500 bencana per tahun, atau lebih dari 15 kejadian per hari, belum termasuk bencana kecil yang ditangani pemerintah daerah. “Suka tidak suka, kita harus meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana,” tegasnya.



Suharyanto juga menjelaskan bahwa lahirnya BNPB tak lepas dari rangkaian bencana besar yang melanda Indonesia. Meski BNPB telah berusia 16 tahun dan kuat dalam penanganan tanggap darurat dan rehabilitasi, ia mengakui bahwa upaya pencegahan masih perlu diperkuat. Sejak 2017, BNPB mencanangkan 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana, dan tahun ini dipusatkan di NTB sebagai bentuk komitmen memperkuat budaya kesiapsiagaan nasional.