Bima, Incinews.net. Anggota DPRD Kabupaten Bima temukan adanya ancaman terhadap pemasaran hasil tani komoditi jagung di Kabupaten Bima, hal tersebut berdasarkan keadaan kesiapan daya tampung gudang di kabupaten Bima.
Muhammad Syahrul Sa'ban, S.E duta fraksi Gerinda Dapil I sekaligus anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima, ungkap hasil monitoring dan evaluasi (Monev) lewat media ini, Rabu, 16/4/2025.
Dalam keterangannya pihak DPRD menjelaskan, kesiapan daya tampung gudang Bulog dengan gudang perusahaan swasta yang terbatas menampung jumlah jagung di kabupaten Bima.
"Hasil tani masyarakat Kabupaten Bima mencapai 600 ribu ton, sementara gudang Bulog Penuh dan Perusahaan swasta seperti PT. Sul, dan PT. CPI hanya dapat menampung 8000 Ton, keadaan tersebut berbading terbalik dengan kemampuan daya tampung gudang yang tersedia". Ungkapnya.
Jumlah hasil tani komoditi jagung di wilayah Kabupaten Bima yang mencapai 600 Ribu Ton setiap tahunya memerlukan kesiapan daya tampung, baik gudang Bulog dan daya tampung gudang perusahaan swasta.
Selain itu, lanjut ia menyebutkan, akses untuk kelancaran transportasi terhadap pengangkutan jagung di kabupaten Bima menurutnya perlu ada kerja sama berbagai pihak.
"Seperti akses di pelabuhan Bima, perlu ada kerja sama pihak kabupaten dan Kota, karena hal tersebut menentukan juga kelancaran pengangkutan hasil tani". Urainya