Dompu, Incinews,Net– Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Desa Rasabou menggelar Dialog Publik bertajuk “Peran Orang Tua dan Penegak Hukum dalam Menangani Kenakalan Remaja” pada Senin (17/2/2025) pukul 09.30 WITA di Aula Kantor Camat Hu’u.
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Dompu Tri Mulyadi, Camat Hu’u Muhamad Iswan, SKM, Kanit Reskrim Polsek Hu’u Aipda M. Sarifuddin, SH, Danramil Hu’u yang diwakili Serka Anas M, perwakilan Puskesmas Rasabou, serta siswa-siswi SMAN 1 dan SMPN 1 Hu’u.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan laporan dari panitia penyelenggara. Dalam sambutannya, Tri Mulyadi menegaskan bahwa kenakalan remaja semakin marak dan membutuhkan perhatian serius dari orang tua serta aparat penegak hukum.
"Saat ini, kenakalan remaja sudah masuk tahap darurat. Jika tidak segera ditangani dengan baik, dampaknya akan semakin luas. Semua pihak harus berperan aktif dalam membangun generasi muda yang lebih baik," ujarnya.
Hal senada disampaikan Camat Hu’u, Muhamad Iswan, SKM, yang menyoroti kurangnya pengawasan orang tua sebagai faktor utama penyebab kenakalan remaja.
"Banyak kasus pelanggaran hukum yang melibatkan anak-anak di Kecamatan Hu’u. Mirisnya, masih ada orang tua yang membela anaknya meskipun mereka terbukti bersalah. Ini kebiasaan yang harus diubah," tegasnya.
Kanit Reskrim Polsek Hu’u, Aipda M. Sarifuddin, SH, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa anak di bawah umur mendapatkan perlakuan hukum khusus agar tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka. Namun, upaya pencegahan tetap menjadi fokus utama kepolisian.
"Kami terus melakukan razia miras, penertiban knalpot racing, serta memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Tapi peran orang tua adalah yang paling utama dalam membentuk karakter anak," jelasnya.
Sementara itu, Serka Anas M dari Koramil Hu’u menegaskan bahwa lingkungan pergaulan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku remaja.
"Kenakalan remaja sering kali dipicu oleh salah pergaulan dan kurangnya edukasi tentang bahaya perilaku menyimpang. Jika semua pihak bisa bekerja sama, saya yakin kita bisa menciptakan generasi muda yang lebih baik," ujarnya.
Dalam sesi diskusi, peserta menyampaikan berbagai pertanyaan, mulai dari langkah konkret yang harus diambil orang tua hingga perlunya tindakan lebih tegas dari pihak sekolah dan kepolisian. Semua pihak sepakat bahwa sinergi antara keluarga, sekolah, dan aparat penegak hukum sangat penting dalam menekan angka kenakalan remaja.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 12.30 WITA ini berjalan dengan aman dan lancar, diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus mengawal permasalahan ini demi masa depan generasi muda yang lebih baik.