Mataram, Incinews,Net- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat (DPRD NTB) Yasin, S.Pdi.,MM.Inov, angkat bicara soal maraknya peredaran Narkoba di Bima.
Ia menyebut, sesungguhnya soal pemberantasan peredaran Narkoba di Bima sudah dibuatkan perdanya saat dirinya jadi Pimpinan DPRD Kabupaten Bima.
"Mungkin di tataran pelaksanaanya Perda ini belum tersosialisasi dengan baik. Dengan adanya anggota dewan baru dengan semangat baru bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat. Bagaimana bahaya dan dampak negatif nya narkoba," katanya, saat ditemui media ini, usai menggelar Rapat internal di Komisi V DPRD NTB. Senin (6/1/2025).
Selain itu, pihaknya mendorong Apaparat Penegak Hukum (APH) serius melakukan pemberantasan Peredaran Narkoba.
"Inikan sudah menjadi atensi dalam Asta citanya presiden Prabowo, agar persoalan Narkoba, korupsi dan sebagai nya bisa diatensi serius oleh APH,"ujarnya.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, Duta Partai Gerindra Dapil NTB VI (Kota Bima, Dompu dan Bima) meminta partisipasi Masyakarat.
"Saya meminta partisipasi masyarakat. Kalau memang ada informasi segera laporkan ke APH. Masyarakat dan semua unsur harus bergandengan tangan dengan APH. Sama-sama berjuang dalam memberantas Narkoba. Agar Indonesia menuju generasi Emas 2045 itu terwujud dengan generasi yang sehat,"ungkapnya.
Tanggapan Perjuangan Badai NTB Melawan Bandar Narkoba di Bima-Dompu
Menyikapi Status Facebook Badaintb perang terhadap Bandar Narkoba di Bima-Dompu, sebagai Anggota DPRD NTB mendukung hal itu.
"Kalau kita mendukung bukan dari sisi Badainya saja. Kita mendukung untuk pemberantasannya. Bagi siapapun yang memiliki keinginan, sumbangsih tenaga dan pikiran, bahkan materinya untuk bagaimana melawan narkoba ini kita dukung,"tegas Anggota Fraksi Partai Gerindra.
Menurutnya, perjuangan melawan Narkoba ini adalah berjuang melawan kezaliman yang akan menggangu kesehatan dan anak-anak kita sebagai generasi masa depan bangsa.
"Saya tidak berbicara siapa di dalamnya, tapi kita wajib mendukung kalau memang muatannya positif,"sebutnya.
