Foto: Saat Menggelar pertemuan dan dialog FGV Plantation di Perak.
Media insan cita (inciNews.net) Malaysia- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB melakukan kunjungan ke Malaysia, yakni ke KLK Berhad di Selangor dan FGV Plantation di Perak, pada 9-10 Desember 2024.
KLK Berhad Selangor dan FGV Plantation merupakan dua perusahaan besar yang mempekerjakan PMI asal NTB di Malaysia.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, menyampaikan sejumlah pesan kepada para PMI NTB di Malaysia.
Yang pertama ia mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan kesejahteraan dan hak-hak PMI asal NTB yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Saya mengingatkan para Semeton (teman) PMI untuk menghindari perilaku yang dapat merusak diri dan mengancam masa depan ekonomi dan masa depan tema-teman semua,"katanya.
Apalagi saat ini, katanya yang jadi Fokus pemerintah yakni pemberantasan judi online, narkoba, dan minuman keras.
"Dan yang ke Dua Saya minta dengan tegas untuk menghindari Judi online, kecanduan minuman keras( masuk diskotik), narkoba, serta hubungan bebas. Penghasilan yang diperoleh harus digunakan secara bijaksana dan tidak untuk hal-hal merugikan seperti berjudi atau mabuk-mabukan. Banyak sekali godaan di luar sana, terutama judi online, yang hanya akan merugikan Anda,” ujar Aryadi, saat berdialog bersama para PMI asal NTB di FGV Plantation, Selasa, (10/12/2024).
Dan yang ke tiga, Aryadi juga mengingatkan para PMI agar mematuhi peraturan yang ada baik di negara tempat mereka bekerja maupun di perusahaan tempat mereka bekerja. Ia menekankan agar para pekerja tidak mudah tergoda oleh iming-iming gaji lebih tinggi dari pihak yang tidak jelas, yang sering kali menyebabkan pekerja kabur dari perusahaan yang legal dan akhirnya menjadi ilegal.
"Jangan tergoda oleh tawaran yang tidak jelas. Itu bisa membuat anda terjebak dalam masalah hukum yang tentu sangat merugikan," pesannya.
Dan yang ke empat Ariyadi juga memaparkan berbagai program pemerintah, diantarnya asuransi kesehatan bagi PMI dan program pasca-kerja bagi PMI yang kembali ke Indonesia.
"Saya kira ini sangat penting sebagai bentuk perlindungan yang baik bagi para PMI asal NTB, terutama terkait akses kesehatan, jam kerja yang manusiawi, serta lingkungan tempat tinggal yang layak,"terangnya.
Bagi Aryadi, hubungan yang harmonis antara pemberi kerja dan pekerja, juga tidak kalah penting, karenanya ia mengingatkan jika ada masalah agar diselesaikan secara baik-baik, tanpa mengambil langkah yang dapat merugikan diri sendiri.
Chief Executive Officer FGV Plantation Malaysia, Hamdan Ismail, mengatakan Pelda memiliki lahan seluas 740 ribu hektar, dimana 300 ribu hektar diantaranya dikelola oleh FGV Plantation.
"Di tahun 2025, ada 5000 orang pekerja asal Lombok yang akan masuk bekerja disini," ujarnya.
Dengan kunjungan ini diharapkan hubungan kerjasama antara manajemen pekerja dan Pemerintah Provinsi NTB memberikan kebaikan kepada kedua belah pihak, terutama para pekerja migran.
Pada pertemuan tersebut sejumlah harapan dan keluhan dari pekerja PMI Asal NTB disampaikan lewat dialog secara langsung.
Dari pekerja sendiri secara umum menyampaikan meminta dukungan pemerintah terhadap PMI Indonesia luar Negeri.