Foto: Kepala Sekretaris Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB, Lalu Ahmad Yani saat kegiatan Rapat Evaluasi Kerjasama Media Pada Pemilihan Umum 2024 yang digelar di Hotel Fave.
Media insan cita, Mataram - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTB menyampaikan keterlibatan media dalam pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Nusa Tenggara Barat memberikan andil yang cukup signifikan dan terjalin dengan baik.
Hal itu disampaikan kepala Sekretaris Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB, Lalu Ahmad Yani saat membuka secara resmi kegiatan Rapat Evaluasi Kerjasama Media Pada Pemilihan Umum 2024 yang digelar di Hotel Fave, Minggu 10 November 2024. Kegiatan yang dihadiri puluhan awak media dan para komisioner Bawaslu Kabupaten dan Kota se-NTB tersebut rencananya akan digelar sampai dengan Selasa 12 November dengan menghadirkan beberapa orang narasumber baik lokal dan Nasional.
Kasek Bawaslu NTB yang akrab disapa Miq Yani mengatakan Bawaslu baik di tingkat provinsi atau di kabupaten kota telah melakukan kerjasama dengan berbagai media di NTB untuk pengawasan partisipatif Media akan di libatkan dalam pengawasan semua tahapan Pilkada hingga nanti pada proses perhitungan suara.
"Keterlibatan media sebagai salah satu instrumen pengawas tahapan Pilkada untuk menciptakan Pilkada yang jujur adil dan terbuka. Saya mengapresiasi yang tinggi untuk keterlibatan teman teman media dalam pengawasan pilkada tahun 2024, keterlibatan media sangat penting sebagai salah satu pilar demokrasi keberadaan media sangat dibutuhkan," ujar Miq Yani.
Dari evaluasi yang dilakukannya secara internal terhadap peran media di NTB termasuk di Kabupaten dan Kota dinilainya cukup mewarnai baik dalam pemberitaan maupun dalam aspek sebarannya.
“Sebaran pemberitaannya tidak an sich pada level nasional, provinsi bahkan pada saat pemilu legislatif kemarin menyentuh sampai pada level paling bawah,” kata Lalu Ahmad Yani.
Itu menandakan bahwa teman-teman media sudah bisa menempatkan diri pada posisi tanpa adanya keberpihakan atau partisan.
“Jadi semuanya ada pemberitaan. Hanya saja yang dimunculkan pemberitaannya kebanyakan adalah persoalannya, masalahnya atau pelanggarannya baik kontestan yang mewakili partai, perseorangan dan lainnya,” bebernya.
Ia mengaku hampir tidak menemukan berita yang sifatnya memberikan atensi atau memberikan apresiasi terhadap bagaimana aktivitas seorang peserta pemilu di dalam aktivitas kepemiluan yang melakukan hal-hal baik.
“Nah, yang muncul dominan adalah persoalan. Apakah demikian keliru? Tidak, karena seperti kita ketahui bahwa kita umumnya memiliki interest terhadap sesuatu yang seksi, terhadap suatu masalah,” ujarnya.
Justru karena demikian, bagi Bawaslu, dari persoalan-persoalan yang muncul dicoba didalami, apa yang berkembang yang diangkat oleh isu-isu di media itu benar adanya.
“Disinilah yang kita maknai bahwa. media telah melakukan peran konstruksi dalam memberikan pengawasan partisipatif. Justru banyak juga temuan yang diangkat oleh Bawaslu berasal dari pemberitaan-pemberitaan yang teman-teman media sampaikan,” ungkapnya.
Sementara berkaitan dengan konteks kerjasama media pada perhelatan Pemilu 2024, ia mengaku belum bisa berbuat banyak untuk mensupport teman-teman media.
“Karena sesungguhnya memang kita ada batasan dalam regulasi dan sebagainya. Mungkin kalau dengan persoalan anggaran hampir tidak masalah, cuma kita sering terbentur,” pungkasnya
Miq Yani berharap kolaborasi antara Bawaslu baik di Provinsi ataupun di kabupaten Kota akan dengan media terus terjalin terutama dalam ikut serta berpartisipasi dalam pengawasan tahapan pilkada.
"Semoga kemitraan kita tetap terjalin dengan baik, saya orang yang terbuka baik kritikan atau masukan, kolaborasi kita sangat penting untuk demokrasi," Pungkas nya.