Foto: Pengasuh dan guru-guru Pondok Pesantren Al-Aziziyah saat menyerahkan Donasi ke Baznas Provinsi NTB. |
MEDia insan cita, Mataram - Pengasuh dan guru-guru Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Kapek, Gunung Sari, Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumpulkan donasi untuk disalurkan ke warga Palestina yang terimbas dari peperangan Israel-Hamas sejak 7 Oktober 2023.
Seluruh donasi yang dikumpulkan tersebut mencapai 100 juta rupiah dan diserahkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB untuk disalurkan kembali ke Palestina.
“Alhamdulillah, kami para pimpinan Ponpes Al-Aziziyah telah menyerahkan hasil donasi ke warga Palestina, semoga bisa meringankan beban kaum muslimin di sana (Palestina),” ujar TGH Munawwar, wakil pimpinan Ponpes Al-Aziziyah, Jum'at 2 Juli 2024 dalam keterangan yang diterima media ini.
TGH Munawwar mengatakan bahwa Al-aziziyah selalu mengumpulkan donasi untuk diserahkan kepada yang membutuhkan terutama donasi bagi warga yang terdampak bencana alam. Terlebih, perang di Palestina antara Israel dan Palestina yang terus menerus berlanjut menjadi keprihatinan bagi Ponpes Al-Aziziyah untuk terus melakukan donasi.
“Ini sebagai upaya kami (Al-Aziziyah) untuk warga Palestina, semoga warga Palestina tetap tabah dan semoga perang ini segera usai,” kata dia.
Sementara itu Baznas Provinsi NTB akan menyerahkan donasi dari Ponpes Al-Aziziyah ini ke Baznas RI dalam waktu dekat. Setelah itu Baznas RI bekerjasama dengan kedutaan besar Indonesia untuk Mesir akan menyerahkan seluruh bantuan donasi dari Zonasi langsung ke Warga Gaza.
“Seluruhnya dari kedutaan Indonesia yang di Mesir. Dari sana akan diserahkan langsung kw Gaza baik berupa barang maupun uang,” ujar Maad Umar, Wakil ketua 3 Bidang Keuangan Pelaporan.
Serah terima donasi ini dilakukan di Sekretariat Ponpes Al-Aziziyah dan disaksikan oleh pengurus Baznas NTB beserta perwakilan dari para pimpinan yayasan.
Untuk diketahui perang Israel dan Hamas yang brlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 39 ribu warga sipil Palestina tewas akibat peperangan tersebut. Sebagian besar korban merupakan anak anak dan para wanita.