Foto: Bakal Calon Gubernur NTB 2024-2029 Lalu Muhammad Iqbal |
Oleh: Zamroni, Peminat politik, Pendiri Al-Ummah Foundation Indonesia
Pilkada NTB sering melahirkan kejutan. 2008 kejutan itu bernama TGB. Ia datang dari jauh. Belum lama pulang dari studi di Mesir. Baru berumur 36 tahun. Ikut pilkada dan menang. Mengalahkan gubernur petahana Lalu Serinata dari partai Golkar yang saat itu berkoaliisi dengan mayoritas partai lainnya. Sementara TGB hanya didukung PKS dan PBB. Dua partai anak bawang di NTB kala itu.
2018 kejutan terjadi lagi. Kali itu aktornya bernama Doktor Zul. Ia orang Sumbawa, datang dari Senayan dan bukan anggota DPR RI dari NTB, melainkan dari Banten. Ia menang mengalahkan Ahyar Abduh Walikota Mataram, Suhaili Bupati Lombok Tengah dan Ali Bin Dahlan bupati Lombok Timur. Tiga politisi senior dari Lombok itu dibuat tak berdaya oleh Doktor Zul.
TGB dan Doktor Zul, datang seperti slogan tua dari Romawi. Vini Vidi Vici. Datang, tarung dan menang. Mereka wajah baru yang melumat jago tua. Mereka terpilih setelah sebelumnya diremehkan. Di pandang sebelah mata. Kejutan terjadi. Pemenang pilkada bukan yang diduga sebelumnya. Pemenang pilkada justru yang tak pernah diduga. TGB pada 2008 dan Doktor Zul pada 2018.
Bagaimana dengan pilkada NTB 2024 ini? Apakah kejutan akan terjadi kembali? Atau justru sebaliknya, petahana akan kembali menang? Apakah ada tanda tanda kejutan itu akan terulang seperti pilkada 2008 dan 2018?
Saya cenderung menjawab ya. Akan terjadi kejutan. Kali ini pembuat kejutan itu Lalu Muhamad Iqbal namanya. Ia sosok yang diremehkan sebelumnya. Tapi kini ia calon gubernur yang paling berpotensi membuat kejutan. Melesat popularitasnya dan makin disukai banyak pemilih. Setidaknya sejumlah survei lembaga survei ternama seperti LSI, Indikator dan POLMARK menunjukkan itu.
Tiga Keuntungan
Lalu Iqbal sekurangnya punya tiga keuntungan, sehingga ia dianggap bisa membuat kejutan. Pertama, ia identik dengan Prabowo. Pemilih Prabowo di NTB sangat berwarna. Lintas agama ,ormas, etnis, gender dan usia. Ini keuntungan yang dimiliki Lalu Iqbal. Tidak dimiliki calon gubernur lainnya.
Kedua, ia antitesis dari para politisi. Juga antiitesa dari Ormas besar. 20 tahun terakhir NTB dipimpin gubernur berlatar politisi. Juga terkesan dikuasai satu Ormas besar. Lalu Iqbal antitesis dari kedua hal itu. Ia bukan politisi dan ia tidak tampak berwarna satu ormas tertentu. Ini menarik di mata publik. lalu Iqbal menjadi simbol dari arus besar publik NTB yang ingin melihat warna baru dalam tatakelola pemerintahan.
Warna baru pemerintahan yang lebih profesional dan produktif dalam bekerja. Warna baru pemerintahan yang melayani semua spektrum keberagaman yang ada. Warna baru pemerintahan yang bekerja dengan tekun, fokus pada detail dan memberikan solusi atas persoalan. (bersambung).