Incinews.net
Selasa, 18 Juni 2024, 12.19 WIB
Last Updated 2024-06-19T02:16:51Z
HeadlineHMIKAHMIMataramNTB

Ribuan Kader dan Alumni HMI Se-NTB Gelar Nonton Bareng Film LAFRAN

Foto: Nobar Film Lafran di Lombok Episentrum Mall Mataram.


MEDia INSAN CITA (inciNews.net) Mataram -

Ribuan kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se Nusa Tenggara Barat (NTB) akan hadir bersama menyaksikan penayangan film LAFRAN 'Saya Lillahita'ala Untuk Indonesia' di XXI Lombok Epicentrum Mall, Rabu 19 Juni 2024. 

Nonton bareng yang di inisiasi oleh Majelis Wilayah Korps Alumni HMI (MW KAHMI) NTB dan Majelis Nasional KAHMI, bekerjasama dengan Pj. Gubernur NTB, Pj. Bupati Lombok Timur, Pj. Bupati Lombok Barat, Walikota Mataram dan Bank NTB Syariah. 

Menurut Koordinator Presidium MW KAHMI NTB, HK Ir. H. Lalu Winengan MM, kegiatan ini diadakan untuk lebih menanamkan nilai-nilai perjuangan kader HMI khususnya dan generasi muda pada umumnya. Karena Lafran Pane, imbuhnya, bukan saja milik kader HMI tetapi juga sudah menjadi milik bangsa.

 "Hal itu mengingat Lafran Pane telah diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indoneeia," ungkap Lalu Winengan. Selasa (18/6)

Ditambahkannya, akan turut hadir menyaksikan bersama kader dan alumni HMI se NTB antara lain, Dr. Ahmad Doli Kurnia (Ketua Komisi II DPR RI/Koorpres MN KAHMI), Drs. Lalu Gita Ariadi (Pj. Gubernur NTB/Alumni HMI), H. M. Juaini Taofik (Pj. Bupati Lombok Timur), H. Ilham, SP.d., M.Pd (Pj. Bupati Lombok Barat) dan H. Mohan Roliskana (Walikota Mataram). 

Untuk diketahui, perjuangan tokoh utama pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Alm Prof. Drs. Lafran Pane, telah diabadikan dalam sebuah sinema film semi dokumenter. Film ini berisi tiga babak kehidupan Lafran Pane yakni masa kecil, remaja hingga dewasa. 

Berdurasi sekitar 90 menit, melalui film ini penonton akan dibawa ke masa tantangan penjajahan Jepang kepada Indonesia, stagnannya pemikiran Islam, sampai pada tantangan mendirikan organisasi "baru" yang berbeda secara struktural dan kultural dengan organisasi yang sudah ada sebelumnya. Beragam tuduhan dilayangkan ke Lafran Pane, salah satunya dianggap sebagai pemecah belah  umat. 

Tuduhan itu tentu saja tidak berdasar mengingat tujuan didirikannya HMI saat itu adalah mempertahankan kemerdekaan Indoneeia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mensyiarkan ajaran islam yang rahmatan lil alamin. Sepenggal perjuangan Lafran Pane itu akan dapat disaksikan dalam film dimaksud.