Incinews.net
Senin, 03 Juni 2024, 19.17 WIB
Last Updated 2024-06-09T11:18:52Z
DPRDPemerintahPolitik

Mahasiswa Keluhkan Banyak Desa di Bima Blank Spot, Ketua Komisi I DPRD NTB Segera Turun Lapangan

Foto: Ketua Komisi I DPRD NTB Syirajuddin.


MEDia INSAN CITA (inciNews.net) Mataram - 


Forum Mahasiswa Langgudu (Formal), Bima-Mataram mengeluhkan sejumlah desa di Kecamatan Langgudu terdapat area yang mengalami ketiadaan akses ke layanan informasi dan komunikasi (blank spot). Aspirasi puluhan mahasiswa tersebut di sambut dan ditemui langsung Ketua Komisi I DPRD NTB yang Membidangi Pemerintahan, Hukum dan HAM.


Ketua Komisi I DPRD Provinsi NTB Syirajuddin menegaskan, pihaknya akan mengawal keluhan masyarakat Kecamatan Langgudu yang disampaikan Forum mahasiswa itu. Untuk menyamakan data antara pemerintah dengan data versi mahasiswa, DRPD mengagendakan akan turun lapangan secara langsung.


“Kita sepakat sama-sama turun lapangan untuk kroscek, mana data yang benar sesuai realita di bawah. Kita berharap, beberapa titik blankspot mesti disikapi pemerintah untuk menyamaratakan pemanfaatan jaringan telekomunikasi ini” katanya. Senin (3/6/2024).


Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Forum Mahasiswa Langgudu (Formal), Bima-Mataram, Imam Hayadi, menjelaskan, di Kecamatan Langgudu bahkan banyak tempat blankspot. Dari 15 desa di kecamatan ini, delapan desa dan dua dusun diantaranya kesulitan sinyal.


“Kita berharap, ini diperhatikan oleh pemerintah,” ujar Imam saat memimpin
Forum Mahasiswa Langgudu (Formal) Bima-Mataram menemui Komisi 1 DPRD Provinsi NTB.


Imam menyebut, delapan desa dengan blankspot itu adalah Desa Kangga, Dumu, Sambane, Karampi, Waduruka, Sarae Ruma, Kawuwu, dan desa Kalodu. Sementara dua dusun tersebut yaitu Dusun Taasera di Desa Doro O’o dan Dusun Nadi di Desa Laju.


Sayangnya, ada perbedaan data antara Formal dengan data Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfotik) NTB. Dari rapat dengar pendapat itu, Diskominfotik menyebut ada titik blankspot di Kecamatan Langgudu.


“Ya, ada perbedaan data. Cuma, kami masyarakat yang merasakan dan tahu langsung kondisi kami di lapangan. Yang benar, ada delapan desa dan dua dusun belum tercover internet yang memadai,” katanya usai bertemu Komisi I.


Akan tetapi dia menyesalkan karena pertemuan itu tidak sesuai harapan. Awalnya, forum mahasiswa itu meminta agar dihadirkan Kepala Diskominfotik langsung. Termasuk juga permintaan menghadirkan seluruh anggota DPRD Provinsi NTB dari dapil 6 (Bima-Dompu).


“Tapi dari dapil 6 tidak ada yang datang sama sekali. Sedang Kadis Kominfo diwakili Kabid Persandian. Ini akan berdampak terhadap lambannya penanganan soal blankspot di tempat kami,” kata Imam.