Incinews.net
Rabu, 29 Mei 2024, 16.12 WIB
Last Updated 2024-05-29T08:20:33Z
DPRDPemprovNTBPoldaPolres

DPRD NTB Minta Dishub Gandeng Kepolisian dan BNN Lakukan Tes Urine ke Semua Sopir Angkutan Umum

Foto: H. Ruslan Turmudzi Anggota Komisi IV DPRD NTB yang membidangi Fisik, Infrastruktur dan Perhubungan.

MEDia INSAN CITA (inciNews.net) MATARAM -

Bus Surya Kencana kembali mengalami kecelakaan. Kecelakaan bus Surya Kencana yang terjadi pada Minggu sore, (19/5/2024 di Pringgabaya Kebupaten Lombok Timur Provinsi NTB. Peristiwa tersebut menjadi sorotan publik termasuk Wakil Rakyat.

Para sopir bus yang melintas di jalur Mataram-Pelabuhan Kayangan ataupun sebaliknya diduga sering ugal-ugalan dalam mengemudi. Ini membuat para pengguna jalan dan masyarakat umum resah. 

Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB angkat bicara.

H Ruslan Turmudzi mendesak agar OPD terkait yakni, Dinas Perhubungan melakukan koordinasi Dinas Kesehatan, aparat kepolisian dan BNN Provinsi NTB kembali melakukan tes urine pada para sopir angkutan penumpang di semua wilayah NTB.

Hal ini untuk memastikan sopir angkutan umum dalam kondisi normal tidak dibawah pengaruh minuman keras atau narkoba.

"Pelaksanan tes urine yang dilakukan saat angkutan mudik lebaran juga perlu dilakukan secara intensif diluar lebaran. Ini agar keselamatan penumpang menjadi yang utama," tegas Ruslan Turmudzi Anggota Komisi IV DPRD NTB yang membidangi Fisik, Infrastruktur dan Perhubungan. Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, kecendrungan masyarakat untuk menggunakan transportasi darat dipastikan terus meningkat. Hal ini seiring dengan mahalnya harga tiket pesawat.

Karena itu, ramainya masyarakat beralih ke angkutan bus hingga travel ini, harus dipastikan para sopir angkutan penumpang dapat bebas narkoba.

“Kadang biar kuat narkoba digunakan, padahal itu salah dan sangat membahayakan,” tegas Ruslan.

Ia mendesak agar pihak kepolisian, Dishub dan Dinas Kesehatan saat melakukan tes urine kepada para sopir, jika ada positif gunakan narkoba jangan diizinkan membawa kendaraan.

"Utamakan keselamatan para penumpang. Ini harus menjadi fokus utama, makanya keselamatan selain dari kesehatan kendaraan juga harus dibarengi dengan tes urine para sopir juga perlu diperhatikan," tegas Ruslan Turmudzi.

Diketahui,  kecelakaan bus Surya Kencana yang terjadi pada Minggu sore, 19 Mei 2024, di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), kini telah ditangani Satlantas Polres Lombok Timur. 

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun Sopir bus Ramli (46) mengalami luka ringan. Sementara penumpang hanya mengalami luka gores akibat terkena pecahan kaca. 

Terpisah, Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Lombok Timur, Ipda Alam Prima Yogi, mengatakan, jumlah penumpang bus Surya Kencana sebanyak 32 orang, semua selamat dan tidak mengalami luka. Hanya sopir bus yang mengalami luka ringan.

Lalu dua penumpang terkena lecet di bagian kaki kanan dan mengalami pusing, mereka ialah Fitrah (17) dan Riki (17), warga Kabupaten Bima, NTB. "Sudah dibawa ke puskesmas dan menjalani pengobatan, dan sudah boleh pulang karena luka ringan," jelasnya.

Kecelakaan tunggal tersebut, kata Yogi, diselesaikan dengan cara kekeluargaan oleh pemilik bus dangan para penumpang. 

Selain itu fasilitas umum yang rusak seperti tiang listrik, pohon kelapa dan tembok akibat hantaman bus akan ditanggung seluruhnya oleh pihak Surya Kencana.

"Mereka  juga (pemilik bus) siap menanggung perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat kecelakaan itu," kata Yogi. 

Pihak Surya Kencana juga mengangkat badan bus yang ringsek di pinggir jalan yang merupakan jalur utama menuju Pelabuhan Kayangan Lombok Timur. 

Para penumpang menaiki bus tersebut untuk melanjutkan perjalanan mereka dari Mataram menuju ke Sumbawa dan Bima. Hanya saja belum tiba di pelabuhan, bus mengalami kecelakaan. Beruntung 32 penumpang selamat.