MEDia INSAN CITA (inciNews.net) Mataram -
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH menegaskan bahwa program pemagangan yang digesa oleh pemerintah hanyalah bersifat stimulus, karena dananya sangat kecil dan masih jauh dari kebutuhan.
Aryadi mengajak dan mendorong sektor swasta agar selain pemagangan dari pemerintah perusahaan juga melaksanakan program pemagangan secara mandiri, sehingga lebih banyak angkatan kerja yang bisa terserap. Program magang merupakan wahana paling cepat dan efektif untuk bisa menghasilkan tenaga kerja yang kompeten sesuai jabatan yang dibutuhkan perusahaan.
“Hasilnya sudah semakin baik, dimana alumni pemagangan sudah semakin banyak terserap langsung di di dunia kerja. Saat ini kondisi real pemagangan di NTB sudah menyentuh semua sektor. Tidak hanya di sektor pariwisata, perhotelan, retail modern dan teknik, tetapi juga telah menyentuh sektor pertambangan yang di Pulau Sumbawa,” ujar Gede saat membuka Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2024 di Hotel Lombok Plaza, (22/24). Pemerintah Provinsi NTB melalui Disnakertrans Provinsi NTB bekerja sama dengan asosiasi dunia usaha dan dunia industri yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Provinsi NTB melaksanakan program Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2024 yang diikuti oleh 211 orang peserta dengan jumlah perusahaan penyelenggara sebanyak 32 perusahaan.
Bagi peserta magang, Ia berpesan bahwa peluang kerja ada di dalam maupun di luar negeri dan tersebar diberbagai sektor jabatan atau kejuruan. Untuk dapat mengambil peluang kerja di dalam negeri, maka harus memiliki kompetensi yang terampil. Sedangkan, jika ingin mengambil peluang kerja di luar negeri, selain skill juga harus menguasai bahasa asing.