INSAN CITA (inciNews.net) MATARAM -
Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram melakukan aksi penandatanganan petisi menolak politik elitabilitas.
Petisi tolak Elitabilitas dinilai penting untuk membangkitkan semangat kritis warga Kota Mataram untuk memilih calon yang dipilih baik di eksekutif maupun legislatif agar lebih berkualitas. Mengingat akhir-akhir ini kelompok elit dalam politik lebih mengedepankan kepentingan sendiri daripada kepentingan masyarakat luas.
Hal itu disampaikan oleh Risky ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Mataram. Pada hari minggu (27/8/2023) di Jalan Udayana Kota Mataram. Aksi yang dilakukan saat car free day, menyasar warga Kota Mataram untuk membubuhkan tanda tangan petisi penolakan.
Ia juga mengungkapkan bahwa politik Elitabilitas bisa menghambat kemajuan bangsa ke depan.
"Politik Elitabilitas ini tidak menyehatkan demokrasi. Sebab dalam praktiknya elit akan menggunakan segala cara untuk mengamankan kekuasaan politiknya. Selain itu juga besarnya kepentingan kelompok yang mengeliminasi kepentingan rakyat banyak akan berdampak pada pembangunan arah bangsa". Ujar Risky.
Dalam pandangan Risky, elitabilitas, bermakna tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang di lingkungan elit atau besarnya dukungan seseorang di kalangan elit.
"Realitas selama ini, demokrasi sedang dirampok oleh kekuatan elite oligarkis. Implikasinya, kedaulatan rakyat menjadi nonsense alias omong kosong,"terangnya.
"Realitas selama ini, demokrasi sedang dirampok oleh kekuatan elite oligarkis. Implikasinya, kedaulatan rakyat menjadi nonsense alias omong kosong,"terangnya.
Sementara, Ketua Umum HMI Cabang Mataram Dwi Alan Ananami mengungkapkan bahwa, Himpunan Mahasiswa Islam sebagai organisasi mahasiswa yang tetap memegang teguh prinsip-prinsip politik nilai memilik tanggung jawab moral (moral force)untuk mengawal demokrasi.
"Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan kerjasama elemen masyarakat untuk mensukseskan itu,"ungkapnya.
Ratusan masyarakat yang menandatangani petisi tersebut menjadi komitmen dukungan masyarakat untuk menolak Politik Elitabilitas. Alan menyatakan bahwa gerakan Tolak Politik Elitabilitas ini bisa berjalan kalau ada dukungan dan kesadaran politik dari masyarakat yang memilih.
"Tentu saja kita turun di car free day ini, melakukan aksi penolakan politik elitabilitas dalam rangka usaha pencerdasan politik bagi masyarakat umum. Kalau tidak ada keterlibatan masyarakat tentu sangat susah" ujar Alan.