Foto: Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menyampaikan sambutan di acara Istighosah dan Haflah Alquran yang digelar pemerintah Kota Bima. |
INSAN CITA (inciNews.net) BIMA - Ribuan masyarakat Kota Bima memadati Lapangan Manggemaci Kota Bima pada Selasa, (18/7/2023) malam. Ribuan masyarakat itu hadir untuk mengikuti kegiatan Istighosah dan Haflah Alquran yang digelar pemerintah Kota Bima.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi istri, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Orang nomor satu di NTB itu disambut langsung Walikota Bima, H.M. Luthfi, SE. dan seluruh jajarannya. Gubernur dan ribuan masyarakat, yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita dan seluruh lapisan masyarakat itu mengikuti Istighosah untuk menyambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, yang jatuh pada hari Rabu, (19/7/2023).
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul menyampaikan Istigosah yang dihadiri masyarakat merupakan hal yang luar biasa, berkumpul untuk memanjatkan do'a semoga hari esok lebih baik dari hari ini.
"Membangkitkan rasa lelah yang sudah lama tertidur di dalam hati, pikiran dan persahabatan adalah hal utama yang perlu kita lakukan untuk menyongsong tahun baru ini," ungkap Bang Zul.
la mengingatkan bahwa Orang Bima punya tradisi panjang, melangkah panjang menyisir seluruh wilayah Republik Indonesia. Setiap kali kunjungan ke sejumlah wilayah di Indonesia, Gubernur selalu menyaksikan dan menyapa warga yang berasal dari Bima. Mulai dari yang berprofesi sebagai tukang ojek, Anggota Legislatif bahkan menjadi Sekretaris Daerah.
"Langit kita sebenarnya tinggi, tapi masih banyak diantara kita yang terbang terlampau rendah. Oleh karena itu, momentum tahun Baru Islam mengingatkan kita bahwa masyarakat Kota dan Kabupaten Bima punya tradisi terbang tinggi," terangnya.
Gubernur juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB telah mengirim anak-anak muda NTB menempuh pendidikan di luar negeri dalam rangka menyiapkan generasi yang tidak hanya jago kandang. Namun menjadi tokoh di NTB bahkan di Republik Indonesia.
"Kita kirim ribuan anak-anak NTB, agar mereka bisa terbang tinggi," ungkap Bang Zul.