insan cita (InciNews.net) Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Peduli Indonesia (DPP AMPI) gelar demonstrasi di depan gedung Sequis Tower, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (18/07/2022). Demonstrasi ditujukan kepada PT Sumbawa Timur Mining (STM).
PT STM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi sumber daya tembaga dan emas di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Menurut massa aksi PT STM tidak memberikan atensi khusus dalam merekrut tenaga kerja dari masyarakat lingkar tambang.
"Perusahaan tambang yang saat ini masih melakukan eksplorasi diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran, tapi realitanya justru telah menambah angka pengangguran baru," ucap Handika Arakus koordinator aksi.
Handika juga mengungkapkan, baru saja ada tiga orang pegawai asli daerah yang menerima pemutusan hubungan kerja. Tindakan PHK tersebut bisa menimbulkan kerisauan dan ketidakpercayaan diri masyarakat Dompu untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Dikutip dari press release yang dibuat, ada beberapa poin yang menjadi tuntutan massa aksi. Pertama, meminta PT STM untuk membuka seluruh dokumen perizinan kepada publik. Kedua, meminta PT STM untuk memprioritaskan pekerja lokal kabupaten Dompu dalam melaksanakan aktifitas pertambangan. Ketiga, meminta PT STM untuk kembali merekrut tiga pekerja yang telah di PHK pada tanggal 29 Juli 2022.
Massa aksi juga menyerukan jika tuntutan tersebut tidak direalisasikan, maka sudah selayaknya PT STM untuk angkat kaki dari Tanah Dompu, Nusa Tenggara Barat
Dalam demonstrasi tersebut tidak ada satupun pihak dari PT STM yang menemui massa aksi. Namun pihak pengelola gedung sempat keluar untuk menemui massa aksi, dan menyampaikan bahwa seluruh karyawan PT STM tidak ada di tempat.
"Melihat tidak adanya i'tikad baik dari pihak PT STM, untuk selanjutnya kita akan melakukan konsolidasi besar-besaran, melibatkan semua elemen masyarakat NTB yang ada di Jakarta untuk mengusir PT STM dari tanah kita," tegas Handika.
Ia mengatakan bahwa dirinya akan kembali melakukan aksi di hari Senin, 22 Agustus 2022 dengan massa aksi yang lebih banyak lagi.
Sebelum demonstrasi sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dengan pihak keamanan gedung. Pihak keamanan gedung melakukan tindakan represif dalam memaksa beberapa anggota DPP AMPI untuk keluar dari kawasan SCBD (Sudirman Central Busines District). Menurut mereka aksi demonstrasi tidak boleh dilakukan di dalam kawasan SCBD.
"Kami akan melapor ke Polres Jakarta Selatan terkait kekerasan yang dilakukan petugas keamanan gedung terhadap anggota kami," terang Handika.