Foto: Ketua Asprov PSSI NTB dan Pemilik Lombok Football Club ( LFC), H. Bambang Kristiono, SE. |
insan cita (InciNews.net) Mataram - Gelaran Liga 3 Bank NTB Syariah Asprov PSSI NTB sudah mulai bergulir di GOR 17 Desember, Kota Mataram Sabtu (6/8/2022) siang.
Langkah Asprov PSSI NTB yang memberlakukan tiket masuk bagi penonton, menuai kritik keras.
Chairman klub Lombok Football Club ( LFC), H. Bambang Kristiono, SE yang akrab disapa HBK menilai, belum saatnya Liga 3 NTB diberlakukan pembelian karcis, mengingat Liga 3 sifatnya juga yang masih amatir.
Menanggapi kritikan dari HBK yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Komisi I Bidang Pertahanan. Luar Negeri. Komunikasi dan Informatika DPR RI, Ketua Asprov PSSI NTB Mori Hanafi mengungkapkan, bahwa sebelumnya kami telah membuat aturan, dengan harga tiket liga 3 yakni kelas VIP dijual dengan harga Rp 500.000,- dan tiket untuk kelas biasa dijual dengan harga Rp 15.000,- untuk setiap pertandingan.
Mori Hanafi menyampaikan, publik perlu mengetahui skema dan dasar diambilnya kebijakan tersebut.
Untuk tiket VIP seharga Rp500 ribu, tidak dijual untuk sekali pertandingan, melainkan untuk 100 hari pertandingan.
“Pertama tiket Rp500 ribu itu untuk 100 hari pertandingan, bukan untuk 1 kali nonton. Jadi kalau dibagi perhari hanya Rp5 ribu,” terang Mori.
Sebelum gelaran Liga 3 dimulai, pihaknya telah mempersiapkan venue GOR 17 Desember agar nyaman ditempati, oleh pemain dan penonton.
“Sudah duduk di bangku bagus. Tidak duduk di bawah. Itung-itung biaya ini untuk sewa bangku itu juga,” tandasnya.
Sementara itu, untuk tiket reguler seharga Rp15 ribu, Mori Hanafi menyebut bahwa angka tersebut tidak lebih besar dari biaya parkir masuk Epicentrum.
Diakuinya, pemasukan dari tiket tersebut juga untuk mengganti biaya operasional pertandingan yang tidak sedikit.
“Bayar Rp15 ribu ini hanya sekedar pengganti biaya-biaya operasional setiap pertandingan yang memang tidak sedikit. Bayar Rp15 ribu ini cuma hampir sama dengan bayar parkir di Epicentrum,”ungkap anggota DPRD Partai Gerindra NTB ini.
Lebih jauh ia menjelaskan, apabila angka Rp15 ribu ini masih dirasa berat, maka Asprov PSSI NTB sudah bekerja sama dengan Lombok TV untuk siaran langsung dan bisa di acces di youtube secara gratis.
“Kalo merasa mahal, bisa nonton di YouTube LombokTV secara gratis. Ini juga terobosan Asprov berkerja sama dengan Lombok TV untuk memudahkan para suporter menonton,” katanya.
Ketua KONI NTB ini menjelaskan bahwa pemberlakuan tiket untuk event Liga 3 pihaknya sudah melakukan sosialisasikan saat technical meeting dengan semua pengurus klub liga 3 termasuk Lombok FC.
Saat itu, kata Mori tidak ada yang protes saat technical meeting, "manajer meeting yang juga dihadiri oleh pihak LFC kita sudah sampaikan masalah penjualan tiket ini. Dan masing-masing club sudah kita jatahkan 20 orang per-pertandingan. Dan semua setuju,” ujarnya.
“Lucunya setiap manajer meeting ada perwakilan LFC dan tidak pernah melakukan bantahan atau protes,” imbuhnya.
Alasan kedua, kata Mori yakni PSSI saat ini sedang menumbuhkan industri sepakbola ke arah yang jauh lebih baik.
“Kenapa cukup mahal, karena kita sedang mengejar standar nasional,” paparnya.
Tidak hanya Ketua Asprov PSSI NTB, Ketua Askab Kabupaten Bima menanggapi kritik dari HBK, Khairuddin Juraid mengungkapkan, Pak HBK yang baik, Liga Askab Bima tiket nya Rp10 ribu dengan rincian : Rp5 ribu tiket masuk dan Rp5 ribu jika mau duduk di panggung. Kalo ditambah parkir, jika motor Rp5 ribu, mobil Rp10 ribu.
"Alhamdulillah berjalan lancar trus, walaupun ada hal hal kecil yang semuanya bisa teratasi dengan baik,"katanya.
Tidak hanya itu, saat diskusi di group WA Sasambo Ikhtiar ia menyampaikan informasi waktu pertandingan Zona di Pulau Sumbawa.
"Insya Allah tanggal 28 agustus, liga 3 zona Pulau sumbawa Grup D akan bertanding di Lambu. Panitia lokal berencana tetapkan tiket 15.000, dengan tribun terbuat dari kayu, tidak semegah GOR Turide. Dulu saat Persebi vs Perseden 2019, harga tiket 25.000 ludes terjual. Semua happy tak ada politisi yang keluhkan harga tiket,"ungkapnya.