Incinews.net
Jumat, 19 Agustus 2022, 20.18 WIB
Last Updated 2022-08-19T12:46:51Z

Hasil Tani Masyarakat Wawo Terancam Bangkrut

Foto dilokasi Kecamatan Wawo saat media incinews menghimpun informasi tentang hasil pertanian di kecamatan Wawo.

Incinews.net. Hasil pertanian  jenis Jagung di Kecamatan Wawo  Kabupaten Bima  hingga kini masih berkisar 80 persen dengan kondisi masih tertahan di areal perkebunan, hal tersebut terjadi lantaran  rendahnya harga jagung yang tidak sesui dengan akumulasi pengeluaran sejak masa cocok tanam hingga masa panen berlangsung.

Pantauan langsung Media ini, sejumlah keterangan masyarakat Wawo mengutarakan bahwa hasil pertanian yang kini ada dikecamatan wawo macet dan menumpuk di setiap ladang, tertahan lantaran buntut dari rendahnya harga.

sejak awal ditinjau dari letak geografis kawasan memiliki kemiringan cukup tinggi di kabupaten Bima ini, sebelumnya tercatat hanya  menikmati masa panen  1(satu) kali dalam setahun, yakni dengan memanfaatkan musim hujan tiba.

Hasil info yang dihimpun pada Rabu, 10/8/2022 lalu di lokasi, Kondisi hasil tani yang kini dimiliki oleh sebahagian besar masyarakat masih ditutup dengan menggunakan terpal di masing-masing lahan perkebunan. Bahkan sejumlah keterangan masyarakat lewat media ini  bahwa dari sekian hasil petanian yang mencapai lebih kurang 1 Juta Hektar  di Kecamatan Wawo dan terdiri dari 9 Desa saat ini buntut serta hasil tani teracam bangkrut.

masyarakat wawo juga menjelaskan, kondisi jagung hasil panen hingga kini masih banyak yang belum terjual, serta tertahan dalam keadaan masih menumpuk, menurut masyarakat Wawo, hal tersebut disebabkan oleh harga jagung hingga kini turun hingga mencapai 3.500/Kilo.

"Harga tersebut dinilai sangat tidak sepadan dengan jumlah pengembalian modal KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan besarnya biaya upah dan perawatan, berikut upah sejak awal cocok tanam hingga kini yang keluar pasca panen" Jelas masyarakat wawo.

Dengan mempertimbangkan kondisi yang terjadi, masyarakat kini lebih memilih mendiamkan hasil tani dengan harapan harga pembelian komoditi jagung hingga kembali stabil, sebab dengan cara itu ada harapan untuk dapat menutupi angka pengeluaran selama proses pertanian berlangsung.

Lebih lanjut diakui oleh masyarkat Wawo, penumpukan hasil panen yang ada diladang juga diakui kini tengah dihadapkam pula dengan acaman hama jenis tikus.

"Hama Tikus ditempat menyimpan hasil tanipun menjadi ancaman, masuk hingga melubangi tanah ditempat kami menyimpan hasil pertanian". Jelas masyarakat wawo.

Lebih lanjut dijelaskan,  sekalipun terdapat sebagian petani yang telah sukses menjual hasil tani, namun hal tersebut hanya berlansung diawal.
Hingga kini baru berkisar sekitar 20 persen dari 100 persen luas lahan pertanian masyarakat di Kecamatan Wawo.

"Baru sekitar 20 persen saja yang keluar, itupun petani yang lebih awal melaksanakan panen, kami berharap ini akan ada solusi dari para pengambil kebijakan". Pungkas masyarakat kecamatan Wawo saat diwawancarai media ini waktu lalu. (Pelred/M.A)