insan cita (inciNews.net) Kota Mataram - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) NTB menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, Rabu (31/08/2022). Di Kota Mataram.
Pendemo mempertanyakan adanya dugaan suap menyuap program Dana alokasi khusus pembangunan sekolah SMA dan SMK di Kabupaten dan kota di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB.
Korlap Aksi Ruslan Beko menuturkan
Aksi kami akan lakukan berjilid-jilid agar persoalan dugaan KKN program DAK ini menjadi terang benderang dan oknum yang terlibat harus dicopot, "jangan sampai ada oknum-oknum oligarki dan monopoli program DAK di dalam struktur DIKBUD NTB yang nantinya justru merugikan generasi Bangsa di NTB,"pesannya.
Jika program ini gagal, kata Ruslan Beko, maka kemungkinan besar tidak akan dicairkan lagi oleh pusat.
"Bagaimana mungkin pendidikan di NTB bisa berkualitas jikalau pelanggaran-pelanggaran semacam ini terus dibiarkan dan berkeliaran. Tolonglah APH ungkap tuntas kasus ini," ujar Ruslan Beko dalam orasinya.
Sementara, Fadil mengungkapkan, bahwa aksi kami ini berdasarkan inisiatif dan idealisme kami sendiri demi tercapainya pendidikan yang ideal di NTB. Program DAK itu digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTB dalam hal ini SMA, SMK dan SLB.
"Kami kecewa dengan adanya dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada program DAK yang nilainya sekitar 133.6 Milyar dan ini bukan anggaran Amil Zakat. Masa program belum berjalan sudah tersebar bukti-bukti transaksi gelap yang tentunya melanggar peraturan yang ada,"sebutnya.
Menanggapi aksi tersebut, Sekdis Dikbud NTB menyampaikan, pihaknya meminta pengaduan secara tertulis.
"Kamu minta aduan secara tertulis supaya menjadi bahan evaluasi kami di Dikbud NTB, dan hal tersebut juga sudah diamanatkan oleh Sekda NTB," sebut Drs. H. Abdurrosyidin R, M.Pd.
Terkait hal itu massa aksi salfian mengatakan, segera memenuhi permintaan Sekdis NTB. "hari Senin kami akan melegitimasi aspirasi kami dan menyampaikan secara tertulis kepada pihak Dikbud NTB,"katanya.
"Dan kami berharap apabila aspirasi yang kami sampaikan benar adanya maka oknum yang terlibat harus dicopot,"sambungnya.
