 |
| Foto: Kadis Ketenagakerjaan Kabupaten Dompu dan Korlap Asli DPP AMPI. |
insan cita (inciNews.net) Dompu - Tidak hanya Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Peduli Indonesia (DPP AMPI)
sesalkan sikap PT STM di Dompu, hal demikian Ikut dikomentari Dinas Ketenagakerjaan Dompu. Pihaknya sesalkan keputusan PT STM.
Ia menjelaskan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh PT Sumbawa Timur Minim (STM) Project Hu'u dan PT Vale Globak, kepada 6 karyawannya, 3 diantaranya warga Dompu sangat menyayangkan adanya hal seperti yang dilakukan pihak Perusahaan Tambang Emas Dompu yang melakukan PHK sepihak terhadap karyawannya.
"Saya dari awal menyayangkan keputusan PHK ini, walaupun secara hukum sah, namun dasar PHKnya tidak kuat," kata Syamsul Ma'rif, ST
melalui pesan WhatsAPP, Kamis (18/08/2022) kepada media ini.
Syamsul juga menegaskan, Hadirnya PT STM, seharusnya ikut mengambil bagian membantu pemerintah dalam
pemberdayaan masyarakat sekitar tambang.
"Pihaknya meminta PT STM, untuk mengkaji ulang keputusan PHK yang dilakukan terhadap pekerja lokal,"terangnya.
"Nah, kalo seperti ini, azas manfaat PT STM untuk warga Dompu dan NTB seperti apa, Jangan sampai warga Dompu khususnya masyarakat Hu'u hanya menjadi penonton saja, dan pihak tambang tidak berpihak tenaga kerja lokal kalo seperti ini," tambahnya.
Atas PHK ini, publik semakin mempertanyakan keseriusan PT STM, dalam membantu warga Dompu, dalam pengurangan pengangguran. Publik juga mempertanyakan keseriusan perusahaan di bawah bendera PT Vale Global ini, dalam melakukan pekerjaan pertambangan mineral, terutama emas. Sebab, sejak tahun 2009, perusahaan ini masih pada posisi eksplorasi, tanpa ada kejelasan eksploitasi.
Sementara, Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Peduli Indonesia (DPP AMPI) gelar demonstrasi di depan gedung Sequis Tower, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (18/07/2022). Demonstrasi ditujukan kepada PT Sumbawa Timur Mining (STM).
PT STM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi sumber daya tembaga dan emas di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut massa aksi PT STM tidak memberikan atensi khusus dalam merekrut tenaga kerja dari masyarakat lingkar tambang.
"Perusahaan tambang yang saat ini masih melakukan eksplorasi diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran, tapi realitanya justru telah menambah angka pengangguran baru," ucap Handika Arakus koordinator aksi.
Handika juga mengungkapkan, Tindakan PHK tersebut bisa menimbulkan kerisauan dan ketidakpercayaan diri masyarakat Dompu untuk bekerja di perusahaan tersebut. " PT STM tidak berpihak Tenaga Kerja Lokal, Ini bentuk penghianatan bagi warga Dompu,"tutupnya.
Sebelumnya, Selasa.(30/11/
Kehadiran PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) dengan seluruh mitra usaha Lokal yang menggarap eksplorasi industri pertambangan mineral di Hu’u Dompu pada areal seluas 29.000 hektar, tentu akan membuka banyak kesempatan kerja bagi masyarakat NTB, termasuk terbukanya berbagai usaha industri turunannya yang akan banyak membawa kemanfaatan ekonomi dan peluang kerja baru bagi daerah dan bangsa ini.
Kami berharap kesempatan kerja dan peluang usaha itu, benar-benar diprioritaskan putra-putri lokal dari Dompu dan NTB pada umumnya untuk berkontribusi memajukan usaha pertambangan ini. Tentu harus memenuhi kompetensi dan skill yang dibutuhkan perusahaan.
“Itulah esensinya kami hadir hari ini, ingin sejak awal menyiapkan SDM lokal, sehingga saat pembangunan infrastruktur nanti, atau saat tambang beroperasi pekerja lokal dan putra-putri dompu ini sudah siap menjadi garda terdepan, memajukan perusahaan ini,” ujarnya.
Sementara, sebelumnya pihak Humas Mitra PT STM dan Meneger PT STM yang dikonfirmasi media ini belum meresponnya.
