insan cita (incinews) Mataram - Ratusan Mahasiswa dari berbagai elemen akhirnya turun ke jalan. Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi perjuangan Aspirasi Rakyat (APARAT) yang terdiri dari LMND cabang Mataram, HMI MPO, HIMMAH NW, IMM, GMNI, BEM Universitas NW dan BEM Nusantara melakukan aksi unjuk rasa di didepan Kantor DPRD NTB, dijalan Udayana Kota Mataram. Senin (11/4/2022).
Sejumlah tuntutan yang disampaikan mahasiswa tersebut yakini menurunkan harga BBM, Menurunkan PPN, Stabilkan harga kebutuhan pokok, Hentikan pencabutan subsidi publik. Hal ini disuarakan karena semakin menyengsarakan rakyat dan tidak memenuhi rasa keadilan di tengah pendapatan rakyat belum pulih akibat pandemi Covid-19.
Tidak hanya itu, Mahasiswa yang tergabung dari sejumlah kampus di Kota Mataram tersebut juga mendesak Jokowi untuk evaluasi kinerja para menteri atau pembantunya.
Pada aksi unjuk rasa tersebut sempat bersitegang dengan aparat kepolisian akibat bakar Ban. Namun, kericuhan bisa diredam.
Salah satu mahasiswa menggunakan baju seragam organisasi berwarna Merah menyampaikan mengecam Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat mengevaluasi kinerja para jajaran kabinet yang bertanggung jawab dalam memastikan ketersediaan komoditas yang menjadi kebutuhan rakyat.
“Seperti bahan pangan pokok yang murah untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Aita salah satu mahasiswa saat orasi yang juga Ketua Umum ELMND Kota Mataram.
Tidak hanya itu, Kordinator Lapangan (Korlap) Widodo meminta DPRD NTB agar mengawal penerapan Perda No 5 tahun 2023 tentang pernikahan Dini dan Hentikan tindakan represifitas aparat terhadap gerakan rakyat dan mahasiswa.
“Dengan tuntutan tersebut kami berikan waktu pada Presiden Jokowi dan DPRD NTB untuk dapat mengambil sikap dan mengeluarkan statement resmi dalam waktu 2×24 jam,” tegas mahasiswa Muhammadiyah Mataram yang saat ini menjabat sebagai ketua Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Cabang Mataram dalam orasinya.
Dan tuntunan tersebut Aktifis GMNI Rangga kembali menegaskan apabila sampai dengan watu yang ditentukan tidak ada respon yang diberikan, mahasiswa Kota Mataram siap untuk berlipat ganda, "dan turun aksi kembali dengan massa yang lebih besar," tutupnya.
Sementara, Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda menerima aspirasi ratusan massa aksi.
Isvie langsung membuat surat untuk dikirimkan kepada presiden Jokowi di Jakarta.
DPRD NTB mendukung gerakan moral mahasiswa untuk menurunkan harga kebutuhan pokok rakyat dan bahan bakar minyak (BBM), Gas LPG, PPn dan ketahanan pangan lainnya yang saat ini naik sangat tidak wajar dan membuat rakyat hidup susah.
“Meminta kepada Presiden Republik Indonesia segera menyatakan dengan tegas dan membalasnya atas sejumlah tuntutan mahasiswa tersebut,” ungkapnya.