Incinews.net Kota Bima. Polemik yang kini masih dalam perbincangan dikawasan teluk Bima hingga kini masih ditunggu alasannya, sikapi polemik tersebut ketua Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima ungkap Bima dari segi pembedayaan SDM belum mendapat tempat yang memadai. Sabtu, 29/4/2022.
Kisruh seputar pencemaran perairan teluk Bima kini masih mengendap tanda tanya liar bagi warga, dibalik peristiwa yang merugikan ekosistem laut tersebut hingga kini daerah Bima belum kunjung menjawab terkait problem yang semakin berlarut.
"Memantau fenomena Medsos akhir-akhir ini, masyarakat terkesan masih bimbang melihat persoalan yang dinilai naas bagi ekosistem laut di teluk Bima". Ungkap Muaidin selaku Ketua Umum HMI Cabang Bima.
Pria kelahiran Langgudu ini memandang hingga saat ini daerah belum dapat memposisikan sumber daya Doktor dan Profesor, serta kalangan akademis Bima yang bergerak di ruang penelitian dan pengkajian. Termasuk yang dapat diharapkan untuk menjawab fenomena yang terjadi disetiap aspek yang terjadi di Daerah Bima.
"Kapan daerah ini akan memiliki ruang khusus berupa laboratorium bagi kalangan akademis setingkat Doktor dan Profesor". Tanya Muaidin.
Dengan berlarutnya polemik yang terjadi, Muaidin juga sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah kota maupun kabupaten Bima yang selama ini terlihat tidak menciptakan ruang bagi putra asli daerah dalam aspek pembangunan.
"Padahal suatu pembangunan dan desain peradaban yang gemilang tidak lepas kontribusi dan upaya para ahli yang bergerak pada bidangnya, terbukti untuk menjawab fenomena itu saja pemerintah daerah Bima kini mesti meminta keterlibatan daerah yang lain. Ini merupakan bentuk kegagalan". Ungkap Muaidin dengan nada kritik.
Dari sekian priodesasi kepemimpinan Himpunan mahasiswa islam (HMI) cabang Bima, Muaidin juga mengulas bahwa setiap kepemimpinan yang sudah berlalu poin tentang perlunya pemberdayaan para ahli putra daerah selalu menjadi atensi khusus dalam setiap forum dan diskusi ilmiah.
"Padahal setiap forum ilmiah yang digelar bersama dengan pemeritah daerah, HMI tetap meminta pihak pemerintah daerah Bima untuk melibatkan para ahli sebagai penopang arah pembangunan, karena kami sangat sadar bahwa kalangan akademis daerah masih banyak yang tidak diberdayakan". Tegas Muaidin. (M.A)