insan cita (incinews) Mataram - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diminta tidak kasak-kusuk di internal partai, pun di luar.
Sekretaris DPD PDIP NTB H. Lalu Budi Suryata, menegaskan, setiap kader PDIP sejatinya harus tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum, yakni Hj. Megawati Soekarnoputri Putri.
Oleh karena itu, jika ada rumor dan kasak-kusuk yang dihembuskan oleh pihak tertentu, sebaiknya agar jangan di indahkan.
"Pelantikan ini menjadi langkah awal dari agenda untuk memenangkan Pemilu 2024. Kader harus disiplin ideologi, organisasi, berpikir, bertindak dan berkata. Seluruh jajaran partai jangan kasak-kusuk di internal, karena hal itu akan melemahkan organisasi," tegas Budi saat menyampaikan sambutannya usai melantik pengurus 6 PAC se-Kota Mataram di Kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Minggu (20/2).
Pelantikan dihadiri seluruh pengurus DPC, dan PAC se-Kota Mataram. Serta, jajaran pengurus DPD PDIP Provinsi NTB.
Budi mengatakan, saat ini banyak pihak yang ingin memecah belah soliditas partai. Sebab, hasil survei terkini, elektabilitas partai banteng moncong putih masih berada pada urutan tertinggi secara nasional.
Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh kader dan fungsionaris PDIP di wilayah Mataram, agar jangan lengah. Apalagi, pertarungan sesungguhnya yakni, Pemilu 2024, tinggal hitungan waktu pelaksanaannya.
"Saya ingat, beberapa waktu lalu ada kasak-kusuk terkait siapa kader kita yang akan diusung pada 2024. Tapi, semua kembali pada keputusan Ketua Umum. Tidak perlu ikut kasak-kusuk, yang akan membuat keruh suasana. Kalau ada yang membuat keruh, itu bukan orang PDIP. Kasak-kusuk tidak perlu didengar. Tugas kita jelas, adalah bagaimana PDIP di wilayah Mataram bisa terus terjaga suaranya. Bila perlu meningkat kursinya," jelas Lalu Budi.
Anggota DPRD NTB itu mendaku, para kader partai, harus tetap solid dan gotong royong dalam melaksanakan semua agenda partai.
Terlebih, kata Lalu Budi, Ketua Umum PDIP Hj. Megawati Soekarnoputri Putri sesuai yang berulang kali disampaikan pesannya oleh Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat, bahwa kader PDIP di semua tingkatan, diharuskan menangis dan tertawa bersama rakyat.
"Jadi tugas kita jelas, bagaimana roh perjuangan partai itu, yakni harus terus tetap bersama rakyat. Insya Allah, jika kita sama-sama konsisten melaksanakan pesan Ketua Umum melalui Ketua DPD PDIP NTB. Tentunya, bukan sebuah keniscayaan target mewujudkan hattrick memenangi Pemilu 2024 akan bisa kita wujudkan kedepannya," ujar Lalu Budi.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Mataram, Made Slamet, mengatakan, mesin partai sudah mulai dipanaskan menjelang tahun politik 2024.
Menurut dia, para PAC yang kini dilantik sebenarnya mereka sudah bekerja lebih awal, yakni saat Pilkada Mataram beberapa waktu lalu.
"Target kita adalah bagaimana bisa merebut 20 persen suara di Pemilu 2024. Itu artinya, semua dapil harus terisi. Maka, satu dapil yang belum terisi yakni, Kecamatan Sekarbela akan menjadi fokus kita garap di Pemilu 2024," tega Made.
Ia menegaskan, agar target semua dapil terisi. Tentunya, penataan organisasi harus sudah mulai dilakukan. Di mana, seluruh jajaran harus tegak lurus dengan instruksi.
Selain itu, lanjut Made, khusus PDIP Mataram, pihaknya juga telah membentuk badan Litbang yang berfungsi untuk melakukan asesmen dan kajian terhadap seluruh kegiatan dan program partai.
"Dengan pola pemilu yang terus berubah. Tentunya, semua program partai harus lebih terarah, struktur dan sistematis. Ini yang lagi kami garap serius melalui badan Litbang. Harapannya, kemajuan global yang adaptif dengan mengedepankan teknologi informasi juga bisa mulai merambah para kader PDIP di Mataram," jelas Made.
Anggota DPRD NTB itu berharap pada seluruh pengurus PAC untuk bisa kompak dan solid mewujudkan target 20 persen suara di Pemilu 2024.
"Saya minta kader dan pengurus PAC harus bersinergi dengan ranting, serta anak rantingnya menyukseskan target di Pemilu 2024 di Mataram. Sesuai saran Sekretaris DPD, yang jelas di kepengurusan kali ini, jika ada yang melanggar dan tidak mematuhi instruksi partai, maka sanksi akan diberikan. Berjenjang, mulai dari peringatan, hingga pemecatan jika tingkat pelanggarannya sudah berat," tandas Made Slamet.