Foto: Pasara Lelang Komoditi Agro yang ke 7 tahun 2021. |
insan cita (incinews), Mataram: Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. H. Fathurrahman, M.Si membuka Acara Pasar Lelang Komoditi Agro yang ke 7. Kamis kemarin (4/11/ 2021). Di Hotel Prime Park, Kota Mataram.
Dalam sambutannya Kadis Perdagangan menyampaikan bahwa pasar lelang ke 7 ini adalah pasar lelang yang terakhir di tahun 2021, diharapkan agar koordinasi antar pelaku usaha, buyer, maupun Dinas tidak terhapus dengan berakhirnya pasar lelang, namun akan terus berkelanjutan.
"Kita harapkan koordinasi kita tetap berlanjut walaupun ini pasar lelang terakhir ditahun ini," ungkapnya.
Kadis Perdagangan juga menyampaikan agar dinas yang membidangi perdagangan di kabupaten kota agar tetap berdiskusi, turun ke lapangan dan saling berkoordinasi dengan para pelaku usaha ataupun buyer agar memiliki data detail, sehingga kedepannya dapat lebih mudah menyelenggarakan kegiatan yang lainnya.
"Kami Dinas Perdagangan Provinsi NTB yang rutin berdiskusi dengan para buyer, sehingga didapatkan berbagai informasi termasuk potensi besar yang dimiliki Provinsi NTB yang diminati buyer, sehingga dapat terus dikembangkan," ungkap Fathurrahman.
Kadis Perdagangan juga menekankan untuk menciptakan saling keterbukaan dan menjalin hubungan yang baik antar pelaku usaha, buyer maupun dinas agar dapat mewujudkan ekspor NTB, sehingga mampu menggerakkan ekonomi, khususnya di masa pandemi.
"Pasar lelang ke 7 ini memiliki total transaksi sebesar Rp. 457.500.000, sehingga total keseluruhan transaksi dari pasar lelang pertama sampai dengan yang terakhir di tahun 2021 adalah genap 8 Milyar Rupiah," tandasnya.
Acara Pasar lelang komoditi agro ke 7 ini dihadiri oleh Pelaku Usaha maupun Dinas dari seluruh Kabupaten Kota di Provinsi NTB, dihadiri juga oleh Bapebbti melalui zoom meeting, dan turut hadir pula perwakilan beberapa Dinas di Provinsi antara lain Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Dinas Lingkugan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Red/Ray)