Foto: Wakil Gubenur NTB bersama Ketua Satgas Vaksin Pemprov NTB dr Lalu Herman Mahaputra alias Dokter Jack |
insan cita, (incinews), Mataram: Ketua Satgas Vaksin Pemprov NTB dr Lalu Herman Mahaputra alias Dokter Jack mengatakan, program vaksinasi massal pada seluruh warga NTB akan terus dilakukan pihaknya.
Menurut dia, kendati capaian vaksinasi sudah mencapai sekitar 70 persen pada Selasa (5/10). Namun ia tak jumawa terhadap pencapaian tersebut.
"Semangat, gaspol akan terus kita lakukan. Tapi tetap, kita enggak bisa sendiri, karena kerja vaksinasi massal ini butuh kerjasama dan kesadaran semua pihak untuk bisa mencapai 100 persen kedepannya," ujar Dokter Jack pada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Menurut Dirut RSUD Provinsi NTB itu, pihaknya akan terus berupaya melalukan sejumlah langkah agar program percepatan terbentuknya herd immunity di NTB bisa cepat berjalan.
Terlebih, lanjut dia, jika program vaksinasi ini berjalan sukses, tentunya kebangkitan ekonomi dan kehidupan masyarakat akibat pandemi Covid-19 bisa cepat pulih secepatnya.
"Bersama Pak Kapolda, dan Pak Danrem, kami akan terus keliling jalan tak henti untuk menyakinkan semua komunitas dan para tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Termasuk, tokoh budaya untuk bisa mengedukasi semua lapisan masyarakat agar mau divaksin," tegas Dokter Jack.
"Intinya, pencapaian 70 persen ini menjadi pelecut kita untuk lebih giat lagi agar 100 persen bisa kita kejar secepatnya," sambung dia.
Terpisah, Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, menegaskan, pencapaian 70 persen dalam percepatan vaksinasi tidak harus berhenti.
“Kami sudah minta Bupati,Dandim dan Kapolres (Lombok Tengah, red), serta satgas Vaksin untuk terus bekerja. Utamanya, mempersiapkan dengan matang manajemen vaksinasi dosis kedua,” tegas Kapolda.
“Vaksinasi pertama terus berlanjut, vaksinasi kedua agar disiapkan dengan matang,” sambung Iqbal.
Sementara itu, Danrem Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan, sesuai informasi Bupati Lombok Tengah, jumlah penduduk Lombok Tengah pada data Kemenkes berjumlah 1.029.000 orang. Namun, setelah dilakukan validasi data berbasis pedesaan hingga kecamatan jumlahnya hanya 1.018.000 orang.
“Kesimpulannya, setelah divalidasi, maka data 70 % dari jumlah penduduk mencapai 713.828 orang yang layak vaksin,” kata rizal.
“Artinya, capaian vaksinasi 713.828 telah melampaui target 70 persen dari populasi,” sambung Danrem. (Red)