Foto: Sekretaris Komisi V DPRD NTB TGH Patompo Adnan dan Terlihat Gubenur NTB Bersama Para Atlet. |
insan cita, (insan cita), Mataram: Sekretaris Komisi V DPRD NTB TGH Patompo Adnan menilai kehadiran Gubernur Zulkieflimansyah ke ajang PON XX Papua, dirasa memberikan energi positif bagi para atlet yang bertanding.
Itu terlihat, sejak kedatangan gubernur ke bumi cendrawasih, Provinsi NTB yang saat itu, baru mengoleksi 4 medali emas. Kini, prestasinya terus terdongkrak.
Bahkan, provinsi NTB mampu menembus peringkat 10 besar perolehan medali dari 34 provinsi yang mengikuti ajang PON tersebut.
"Dari sejumlah atlet dan ofisial yang sudah berkomunikasi dengan saya. Umumnya, mereka merasakan bahwa pemimpinnya sangat dekat, berdialog tanpa jarak, tanpa canggung, mereka betul- betul merasakan kehadiran pemimpinnya yang melayani," ujar Patompo dalam pesan WhatsAppnya pada Wartawan, Rabu (13/10/2021).
Menurut Politisi PKS itu, totalitas Gubernur yang sejak datang ke Papua, terus membersamai atlet dengan langsung menonton pertandingan hingga mengunjungi mereka di tempat penginapannya, menunjukkan jika komitmen kepala daerah membangun olahraga di NTB, tidak diragukan lagi.
Terlebih, prestasi olahraga juga tidak luput dari perhatian khusus gubernur untuk membangun Provinsi NTB. Padahal, pendapatan daerah ditengah pandemi ini masih mengalami pelemahan
"Dengan janji setiap peraih medali emas akan diberi hadiah sebesar Rp 300 juta dalam PON kali ini, jelas menjadi keunggulan seni memimpin gubernur NTB. Apalagi, beliau sangat familiar, mengabaikan protokoler untuk dekat dengan siapa saja. Intinya, kehadirannya secara fisik di PON Papua, bukti jika Pak Gubernur serius membangun olahraga NTB," jelas Patompo.
Ia mendaku, kehadiran fisik kepala daerah di Papua, merupakan langkah tepat. Hal itu menyusul, pertarungan atlet selama di Papua terasa berbeda dibandingkan PON di daerah lainnya.
Itu menyusul, sejumlah tekanan. Mulai, kondisi pandemi, keamanan serta cuaca yang sangat panas sangat mengganggu psikologis para atlet yang bertanding.
"Saya sempat ikut berangkat dengan kontingen NTB selama lima hari untuk mengikuti pembukaan PON pada tanggal 2 Oktober 2021 lalu, memang atmosfer di Papua terasa berbeda sekali. Maka, kehadiran Pak Gubernur jelas membuat semangat dan mental atlet serta ofisial jelas meningkat. Khususnya, pada kontingen, KONI dan pengurus 19 Cabor yang bertanding," kata Patompo.
Terkait aksi demo atlet di Loteng yang berhasil meriah medali perunggu di Cabor Futsal PON Papua. Diakui Patompo, hal itu sangat mengganggu suasana efhoria PON.
Apalagi, lanjut dia, demo atelit di Lombok Tengah, justru menagih dana pembinaan yang menjadi kewajiban KONI Loteng untuk memberikannya
"Sesungguhnya, Pemprov dan Pemda kabupaten, dari segi anggaran sudah memberikan anggaran semaksimal mungkin dan para atlet juga sudah melakukan tugasnya dengan baik, dan tentu anggaran yang diberikan tidak sesuai harapan dikarenakan memang pendapatan daerah terkoreksi oleh pandemi ini," ungkap Patompo.
"Kami minta Pemkab dan KONI Loteng, harus segera menyelesaikan masalahnya, kalau saya lihat masalah yang diangkat adalah pemberian dana pembinaan, dan karena sudah dianggarkan tentu lembaga yang diberi tugas untuk segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut," sambung dia.
Dalam kesempatan Itu, Ketua Fraksi PKS DPRD NTB itu, tak lupa memberikan ucapan selamat kepada semua atlet yang telah dan akan bertanding. Apalagi, selama di Papua, ia melihat bahwa nyali dan semangat para atlet NTB sungguh luar biasa.
Padahal, mereka datang ke Papua, justru ditengah keterbatasan. Namun mereka mampu mempersembahkan yang terbaik untuk NTB gemilang.
"Kita berharap pada PON berikutnya adalah bisa NTB menjadi tuan rumahnya. Sebab, NTB sangat layak menggelar event nasional sekelas PON. Terlebih, event olahraga internasional saja sudah mampu dan sanggup digelar. Disini, Pak gubernur dan jajarannya, harus isa melakukan lobi kepada Presiden RI, Menpora dan Ketua KONI Pusat agar PON berikutnya setelah Papua adalah di NTB," tandas Patompo Adnan. (Red)