MEDia insan cita, Mataram: Hubungan bilateral antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Indonesia selama ini sayup-sayup terdengar.
Akan tetapi, kedua negara ternyata membina hubungan erat. Hal itu terlihat setelah UEA memutuskan menyematkan nama Presiden Joko Widodo menjadi nama sebuah jalan di Abu Dhabi, pada Senin (19/10) beberapa waktu lalu.
Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA), Husin Bagis mengatakan, hubungan bilateral Uni Emirat Arab dengan Indonesia di berbagai bidang terus berkembang pesat. Terlebih, di era Presiden Joko Widodo.
"Ini karena antara Pak Presiden Jokowi dan Presiden dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Emir dari Abu Dhabi tak ada batasnya. Mereka sering saling telpon-telponan, sehingga peluang untuk melakukan investasi ke UEA sangat terbuka bagi siapapun. Termasuk, alumni Unram," kata Dubes saat menjadi pembicara dalam Webinar yang diselenggarakan pengurus pusat (PP) IKA Unram bertajuk "Silaturahmi dan Bincang Santai, Peluang Kerja Alumni Unram di Uni Emirat Arab", Senin Sore (9/8/2021).
Menurut Husin, total nilai investasi yang telah ditelurkan dari peluang kerjasama antara Uni Emirat Arab dan Indonesia selama ini sangat membanggakan. Sebab, angkanya mencapai sebesar 10 miliar US Dolar.
Hanya saja, rasio antara ekspor dan impor produk dari Indonesia dan UEA malah tidak seimbang. Sebab, produk import dari UEA malah yang lebih banyak masuk ke Indonesia.
"Kalau nilai import barang UEA ke Indonesia mencapai sebesar 2,5 miliar US Dolar. Sementara, yang ekspor hanya mencapai Rp 1,5 miliar US Dolar," kata Husin.
Ia mengaku, dengan kedekatan antara Presiden Jokowi dan pemerintah UEA yang sangat mesra itu, hal itu adalah peluang yang sangat menarik bagi para alumni IKA Unram untuk berkiprah menjadi pengusaha.
Itu menyusul, dari total 100 ribu tenaga kerja di Uni Emirat Arab, sekitar 80 persen diserap disektor TKW. Sedangkan, 20 persen diantaranya terserap di sektor hotel, restoran, perawat dan penerbangan.
"Jadi, jika alumni Unram ingin berkiprah di Uni Emirat Arab, saran saya sektor kesehatan yakni, perawat bisa digarap dengan serius. Ini karena kebutuhan perawat sangat tinggi untuk bekerja di UEA. Tentunya, gajinya sangat tinggi," ujar Husin.
Dubes kelahiran Lombok yang juga merupakan salah satu Alumni Fakultas Ekonomi Unram itu, menuturkan, untuk mendukung pengembangan pariwisata di Provinsi NTB. Di mana, NTB akan menjadi tuan rumah MotoGP Mandalika 2022, pihaknya akan siap membantu promosi pariwisata NTB di salah satu negara jazirah Arab itu.
Sebab, peluang datangnya wisatawan UEA ke NTB sangat besar. Hanya saja, perlu dipersiapkan bagaimana konsep pariwisata halal yang sempat ditebarkan oleh Gubernur TGB untuk bisa digaungkan kembali.
"Wisman UEA itu tidak suka miras. Mereka kalau datang itu sukanya datang ramai-ramai dengan keluarga besarnya. Ini peluang untuk kita masuk. Apalagi, NTB punya wisata alam yang indah, khususnya pegunungan. Ini sangat disukai oleh wisatawan di Jazirah Arab," jelas Husin.
"Saya berharap para alumni Unram bisa membuat proposal pengenalan distinasi wisata NTB, enggak usah tebal-tebal, cukup dua lembar saja. Ini akan sangat membantu kami menjual paket pariwisata NTB ke Uni Emirat Arab kedepannya," sambungnya.
Ia menambahkan, peluang bekerja ke luar negeri bagi lulusan Unram terbuka lebar. Termasuk di Uni Emirat Arab, Jepang hingga Arab Saudi. Namun syaratnya, harus siap mental dan memiliki skill mau bekerja dengan serius, serta memperbaiki tata bahasanya.
"Peluang kerja di luar negri itu banyak. Kuncinya, kita harus fokus dan serius. Karena saingan kita adalah tenaga kerja dari India, Pakistan dan Bangladesh," tandas Husin Bagis.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP IKA Unram Dr. H. Rosiady Sayuthi mengatakan, dibawah kepemimpinan Hj. Isvie Rupaeda selaku Ketua IKA Unram pihaknya berkomitmen akan menghadirkan para alumni Unram yang sudah mapan dan berkiprah diberbagai belahan dunia untuk berbagi pengalaman.
"Minimal berbagi pengalaman itu menjadi motivasi dan inspirasi bagi para alumni lainnya untuk menambah ilmu dan pengalaman. Bisa juga menjadi pasar untuk membantu kebutuhan pemerintah daerah maupun kampus," ungkapnya. (Red/Rul)