Foto: Jajaran Polres Lombok Barat Turun tangan Atasi Kemacetan dan melakukan Koordinasi dengan Pihak SPBU dan Sejumlah Kendaraan. |
MEDia insan cita, Lombok Barat: Pemandangan Antrean kendaraan di salah satu SPBU di Mesanggok Gerung dan dua lokasi lainnya, kerap terjadi, terutama pada pagi hari, dimana antrean hingga hingga di Jalan Raya.
Dengan situasi tersebut, membuat Satuan Lalulintas Polres Lombok Barat turun tangan melakukan pengamanan melalui pengaturan di Lokasi ini, Senin (2/8/2021).
Kasat Lantas Polres Lombok Barat, Iptu Agus Rachman, S.H. mengatakan, dari hasil pemantauan pada tiga titik SPBU di Lombok Barat, kerap terjadi antrean Panjang dalam pengisian BBM.
“Berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan Lalulintas, mengingat antrean kendaraan ini Sebagian besar akan mengisi BBM solar, sehingga didominasi mobil truk,” ungkapnya.
Selain berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan Lalulintas, ditengah penerapan PPKM Level 3 di Lombok Barat, tentunya ini juga berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Menghimbau kepada pengemudi kendaraan tetap mematuhi Prokes, ditengah upaya-upaya pencegahan Covid-19, untuk tidak berkerumun saat mengantre,” ujarnya.
Dari hasil koordinasi dengan pengelola SPBU, antrean kendaraan dalam mengisi BBM ini terjadi, karena limit pasokan dari Depo Pertamina.
“BBM dijatah secara bergiliran, sehingga saat stok BBM kosong, kendaraan mengantre hingga suplai BBM dari Depo datang,” ucapnya.
Desangan situasi seperti ini, kepada pengemudi dihimbau dalam mengantre, memarkir kendaraan tidak pada ruang jalan, melainkan bahu jalan guna memperlancar arus lalulintas.
“Agar tidak sampai menghalangi kendaraan lain, bila ini terjadi yang pasti dapat menimbulkan kemacetan, bahkan kecelakaan ditabrak oleh kendaraan lain yang sedang melintas,” imbaunya.
Sehingga, jajarannya secara intens melakukan koordinasi dengan pihak pengelola SPBU, untuk memastikan Kamseltibcar lantas tetap terjaga, saat terjadinya antrean akibat BBM limitnya ketersediaan BBM.
“Pengamanan melalui pengaturan lalulintas dilakukan hingga benar-benar tidak terjadi antrean, selain kerawan yang telah disebutkan tadi, saat pengisian tentunya sangat perpotensi terjadi kericuhan,” pungkasnya. (Red/O'im)