Foto: Sejumlah OKP Mahasiswa, Kapolda dan Bapak Gubernur NTB. |
MEDia insan cita, Mataram: Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. mengajak mahasiswa aktif berorganisasi. Hal ini bertujuan agar melatih komunikasi publik mahasiswa sebagai sarana pembekalan diri berkarier di berbagai bidang.
Hal tersebut disampaikan Bang Zul, sapaan Gubernur, saat menjadi narasumber pada acara AIESEC In Trisaksi yang bertajuk “Recruitment 101: Walkthrough CV and Interview Hacks from HR Perceptio” secara daring, Minggu (6/6/2021).
“Komunikasi itu harus dilatih, ada orang yang IP nya 4 saja ketika disuruh berbicara ke audiens masih terbata-bata, apabila tidak pernah dilatih, tetapi jika anda berkecimpung pada dunia organisasi sejak selama menjadi mahasiswa anda akan dilatih untuk menyampaikan berbagai ide dan gagasan,” tutur Bang Zul.
Bang Zul meceritakan pengalaman semasa menjadi seorang mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Semasa menjadi mahasiswa, ia pernah menjabat sebagai Ketua Senat UI dan Ketua BEM UI.
Mengikuti berbagai organisasi menyadarkan bahwa sebuah Perguruan Tinggi adalah entitas replika bangsa Indonesia. Banyak orang dari berbagai daerah maupun Negara berkumpul menjadi satu, berbagai fakultas dengan cara pandang yang berbeda.
“Perbedaan cara pandang tersebut dapat memperkaya batin, sehingga harus berhadapan dengan sesuatu yang beda cara pandangnya, bahwa memang pendidikan dan pengalaman merubah cara pandang orang, tugas kita bukan memenangkan suatu hal atau ide kita yang terbaik, tetapi orang punya cara pandang tersendiri ” ungkap Doktor Zul.
Bang Zul menilai bahwa dengan terjun di dunia organisasi menjadikan mahasiswa sebagai orang yang autentik. Yakni menjadi orang yang apa adanya, memiliki empati, kemampuan berkomunikasi dan membaca pikiran.
“Dalami dunia aktifis mahasiswa harus sepenuh jiwa, bukan dalam rangka kemampuan menulis CV atau keahlian dalam interview tetapi menyelami jiwa manusia itu penting, orang autentik selalu mempunya kesinambungan perjalanan hidup dalam karir jauh lebih panjang,” tutur Bang Zul.
"Tips Organisasi Awet Ala Bang Zul"
Diacara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim (IKAPPNH), Minggu (6/6/2021) di Masjid Firdaus Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok Barat, Gubernur Provinsi Nusa (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc, memberikan tipsnya.
"Setelah diteliti ada rahasia dan tips organisasi berumur panjang," ungkap Bang Zul.
Pertama, karakternya sensitif atau adaptif terhadap perubahan lingkungan. Dalam hidupnya tidak monoton. Tidak hanya menjadi kiyai, tuang guru, tapi ada yang menjadi politisi, tentara atau polisi, asn, akademisi dan lain-lain.
"Selalu mampu membaca tanda-tanda zaman, saya senang Nurul Hakim punya karakter ini," puji Doktor Zul.
Kemudian ciri kedua, memiliki personal identity atau ciri khas personal. Dari cara ceramah, membawa pengajian, ayat-ayat yang dibaca. Harus terus dipelihara.
Yang ketiga lanjutnya, tidak mematikan ide-ide yang beda dengan mainstream. Jadi tidak selamanya cara berpikir orang-orang dalam sebuah perkumpulan itu seragam.
"Kalau ada ide-ide yang berbeda sedikit, bisa jadi dapat memperpanjang organisasi, karena menghadirkan satu konstruktif, feedback bagi organisasi," jelasnya.
Dan yang keempat, konservatif insiment, tidak boros menghabiskan uang. Organisasi yang tidak pandai memelihara uang, cepat megah dan majunya tapi cepat juga hilang.
"Jadi kita perlu memiliki bendahara yang senang memelihara uangnya, jangan terlampau jor-joran," pintanya.
Di tengah krisis ini, jelas Bang Zul, orang menghitung usia hidup sebuah organisasi atau perkumpulan sampai usia 1,5 tahun saja. Bahkan dengan era digital rata-rata usia perusahaan industri bertahan 2,5 tahun.
Namun dengan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang, tingkat mortalitas manusia makin panjang. Jarang sekali yang meninggal di usia dini.
"TG. Muharrar Mahfudz, sekarang umurnya 69 tahun, masih muda, kalau kita bandingkan dengan Mahatir Muhammad misalnya, umur 94 tahun masih bisa jadi Perdana Menteri lagi," tutur Bang Zul. (Red/O'im)