Foto: Gubernur NTB dengan Didampingi Asisten I Dan Petugas Dinsos saat turun langsung bantu warganya. |
MEDia insan cita, Mataram: Secara istiqomah, Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah terus menunjukkan perhatian dan kepedulian nyata terhadap rakyatnya. Setelah sejumlah pihak, kini giliran Aan Sofian seorang balita berumur 9 bulan yang tidak memiliki anus.
Aan Sofian diketahui adalah warga asal Dusun Sori Landi, Desa Doromelo, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Tak hanya itu, adapun Ahmad Imanuddin (3) tahun asal Dusun Batu Entek, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah juga dibantu oleh Gubernur NTB.
Kepada media ini, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik mengungkapkan, bahwa usai sholat subuh melihat notifikasi sebuah pesan singkat dari orang nomor satu di NTB itu. Dimana dalam pesan WhatsApp itu, Bang Zul kerap Gubernur NTB itu disapa, menginstruksikan kepada Dinas Sosial NTB segera melakukan asessment terhadap kedua balita tersebut.
Oleh karenanya, Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten melalui Pilar Sosial Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Dompu dan Satgas P3S Provinsi NTB dan TKSK Kecamatan Jonggat di Lombok Tengah langsung melakukan asessment kondisi anak dan keluarga ditindaklanjuti.
Disebutkan Kepala Dinsos NTB, adapun sejumlah bantuan yang diberikan terhadap kedua balita di dua Kabupaten itu, yakni antara lainnya berupa sejumlah dana, sembako, susu dan obat-obatan. Kemudian pihaknya juga telah melakukan koordinasi, agar kedua balita itu mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
"Alhamdulillah, (Instruksi Gubernur NTB) langsung kami tindak lanjuti. Kemudian, proses kooordinasi dan intruksinya seperti ini, Bang Zul tidak kaku dan fleksible. Serba harus cepat, baik cepat tanggap, cepat temu, cepat tindak dan cepat tuntas. Ini yang biasa dilakukan selama ini dalam merespon medsos," ungkap pria yang kerap disapa AKA ini, Ahad (2/1).
Lebih lanjut diungkapkan oleh pria pencetus buku JPS gemilang itu, bahwa berdasarkan hasil asessment pendamping di Dompu, Aan Sofian adalah buah hati dari pasutri Andika Putra dan Ayutini. Dari Informasi kedua orang tua balita tersebut, kata AKA, direncanakan dirujuk ke RS Sanglah untuk mendapatkan tindakan medis.
Menurut dia, secara fisik balita tersebut dalam kondisi sehat. Akan tetapi, untuk Buang Air Besar (BAB) melalui anusnya tidak memungkinkan, sehingga kondisi BAB melalui bagian perut yang di operasi di RSUD saat melahirkan beberapa waktu lalu. Selain itu, Aan Sofian juga memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan, merupakan BPJS mandiri yang dterbitkan dan berfungsi sejak bulan maret 2020, ketika menjalani operasi.
"Kebutuhan saat ini susu formula dan obat yang dibeli di apotek. Semoga ananda bisa kembali pulih," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD NTB ini sembari mengamini.
"Untuk kondisi ekonomi keluarga, mereka bukan dari kalangan penerima bantuan sosial PKH dan BPNT. Karena data keluarga tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," imbuhnya.
Lebih jauh disampaikan Kadinsos NTB, sedangkan balita bernama Ahmad Aminudin adalah buah hati dari Gunawi dan Tini asal Dusun Batu Entek Desa Sukarara Kecamatan Jonggat. Berdasarkan asesment, Balita tersebut menderita Tumor Ginjal kiri (Nefroblastoma).
Dimana kondisi anak, kata dia, baru diketahui satu bulan yang lalu tepatnya Desember 2020 lali. Pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Desa Sukarare. Pernah menerima bansos JPS gemilang, bahkan perharmtian dari Laskr Komunity. "Untuk BPJS masih memakai mandiri, sedang diurus oleh Dinsos dan Dinkes Lombok Tengah untuk masuk dalam PBI JKS Pemda Lombok Tengah," kata AKA.
Untuk diketahui, Ahsanul Khalik juga mengungkapkan bahwa Bang Zul juga telah menyempatkan diri menyambangi Ahmad Aminudin usai menghadiri pernikahan anak salah seorang Kepala Perangkat Daerah Provinsi di Puyung.
Itu tak lain, kata Kadinsos, untuk melihat secara langsung kondisi Ahmad Imanudin. Dimana pada kunjungan itu, Gubernur NTB juga didampingi oleh Asisten Pemerintah Setda Provinsi NTB, sekaligus membicarkan penanganan lebih lanjut anak tersebut.
"Aksi respon sosial ini terus akan berlanjut. Pengaduan di medsos sangat transaparan dan dapat ditindaklanjut secara transparan pula. Karena Bang Zul konsen dengan kondisi sosial dan kesehatan masyarakat di NTB, khususnya yang belum disentuh kebijakan pemerintah," demikian Ahsanul Khalik. (Red/O'im)