Foto: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dapil VI (Kota Bima, Bima dan Dompu) (ist/O'im) |
Mataram, incinews.net: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang juga Sekretaris Fraksi PKB mengatakan, Hari Santri Nasional (HSN) Oktober 2020 menjadi momentum untuk semakin mengukuhkan kaum santri sebagai garda terdepan pembangunan bangsa Indonesia masa kini maupun masa mendatang.
“Santri merupakan generasi bangsa yang paripurna dari sisi SDM, krena kaum santri selain dibekali dan ditabuti pengetahuan kebangsaan dan keagamaan yg kuat dan momentum HSN 22 Oktober harus jadi momentum mengukuhkan kembali keberadaan santri sebagai garda terdepan pembangunan bangsa” kata pria yang akrab disapa Guru To’i tersebut, hari kemarin
Santri juga telah terbukti berkontribusi bagi kemajuan bangsa, mulai bidang pendidikan, ekonomi, sosial di tengah masyarakat dan siap terus memberikan kontribusi nyata mengisi pembangunan Indonesia di masa mendatang.
Dimasa pandemi, santri juga menjadi garda terdepan memberikan edukasi dan pencerahan kepada masyarakat melawan covid19, dengan menerapkan Protokol Kesehatan, menjadi simbol kekuatan masyarakat Indonesia menghadapi situasi apapun, karena santri dididik kuat secara mental dan spiritual.
“Ada sekitar 500 lebih pesantren di NTB, dengan jumlah tersebut, telah banyak mencetak santri yang bisa eksis dan terlibat dalam segala lini kehidupan masyarakat NTB,”sebutnya.
Melalui momentum hari santri, Guru To’i juga kembali meminta pemerintah baik gubernur, bupati dan walikota untuk mencurahkan perhatian secara lebih maksimal terhadap pesantren, sebagai penonggak pembangunan NTB.
Padahal kalau melibatkan pesantren dan santri. maka memudahkan kerja-kerja program pemerintah dan terbantukan, "bahkan bisa mempercepat target capaianya," katanya.
Lebih lanjut ia katakan, ia menilai, karena pesantren dengan santrinya teruji dengan SDM, Keilmuan yang komplit dan juga jejaring yang dimilkinya.
Dengan melibatkan maksimal dalam program program prioritas, Guru To'i melihat gubernur Bang zul belum maksimal melibatkan santri dalam beasisiwa luar negeri, zero waste, kampanye kesehatan lawan stunting.
"Saya berharap dengan momentum hari santri nasional. Pemerintah daerah dapat memaksimalkan peran pesantren dalam Pembangunan NTB," katanya (red)