Foto: Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram nomor urut 2 Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan (SALAM) launching di Lingkungan Sindu Barat, Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara. (ist/O'im) |
Mataram, incinews.net: Ide dan gagasan brilian terus muncul dari Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram nomor urut 2 Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan (SALAM). Yang terbaru adalah mewujudkan lahirnya Kampung Buah Cemerlang yang bakal menjadi Kampung Buah pertama di Ibu Kota Provinsi NTB ini.
Kampung Buah Cemerlang tersebut dilaunching di Lingkungan Sindu Barat, Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara, Minggu Sore (27/9/2020) Sementara itu hadir dalam acara launching kampung buah cemerlang ini sejumlah tokoh masyarakat Sindu Barat antara lain Ida Bagus Jelantik (tokoh mssy sindu barat ). Pemangku Pura Sindu Barat, Ida Mangku Oka . Ketua Pengerembe Sindu Barat, Ida Bagus Ngurah.
Lingkungan Sindu Barat sendiri merupakan juara kecamatan Cakranegara dalam Lomba Kampung Sehat yang digelar Polda NTB. Sebuah kampung bersih yang warganya menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Konsep Kampung Buah Cemerlang ini dari pasangan SALAM adalah mendorong masyarakat untuk gemar menanam pohon buah-buahan dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan pola Tanam Buah Dalam Pot (Tambulapot).
Tiba berbarengan, Hj Putu Selly dan TGH Abdul Manan disambut warga Sindu Barat dengan antusias.
"Kampung Buah Cemerlang ini kami inisiasi, harapannya agar bisa memberi manfaat ekonomis bagi masyarakat di tengah pandemi," kata Hj Putu Selly Andayani.
Kepada warga di sana, Selly Andayani bersama TGH Abdul Manan menyerahkan puluhan pohon buah-buahan varietas unggul yang sudah ditanam dalam pot. Antara lain manggis, kelengkeng madu, rambutan, dan durian. Tanaman-tanaman buah tersebut tidak perlu ditanam lagi oleh warga. Cukup dibiarkan tumbuh dan dirawat dalam pot. Sehingga tidak pula memerlukan lahan tanam.
Selly menegaskan, Sindu Barat yang akan dikembangkan sebagai Kampung Warna-Warni di Kota Mataram. Kemudian menjadi pilot project Kampung Buah Cemerlang SALAM. Dari Sindu Barat, program ini kemudian akan direplikasi di lingkungan lain di Kota Mataram.
“Kita ingin di musim pandemi ini bagaimana masyarakat memiliki kreativitas. Kita tahu alih fungsi lahan di Mataram sangat tinggi. Karena itu, program tanam buah dalam pot ini adalah salah satu pilihan,” kata Selly.
Dalam program ini, media tanam berupa pot terbuat dari gerabah yang diproduksi masyarakat. Dengan begitu, program ini memiliki multi player effect untuk masyarakat secara menyeluruh.
Di sisi lain, tekad pasangan SALAM membangun Kampung Buah Cemerlang ini, bukan hanya untuk keindahan lingkungan. Tetapi sekaligus juga memberi nilai tambah ekonomis bagi warga.
Jika setiap lingkungan telah memiliki Kampung Buah sendiri, maka industri dengan bahan baku buah bisa dibuat di Mataram. Skalanya tentu dengan memanfaatkan bahan baku di setiap lingkungan. Antara lain misalnya bisa diproduksi menjadi jus buah, atau manisan buah, dan juga produk lainnya. Masyarakat akan fasilitasi dan pendampingan bagaimana pengemasannya sehingga bisa bersaing di pasaran.
Siapkan Pemasaran
Kemana produk tersebut akan dijual? Pasar untuk produk-produk tersebut pun kata Selly akan diciptakan. Pasangan SALAM sudah menyiapkan program yang bisa menyerap produksi dari masyarakat tersebut. Jika warga Kota Mataram memercayakan amanahnya pada Pasangan SALAM untuk memimpin Mataram, maka akan disiapkan program Car Free Night setiap malam di Cakranegara. Sehingga warga bisa menikmati malam bebas kendaraan di sana layaknya Car Free Day yang sudah ada di Jalan Udayana setiap pagi akhir pekan.
Program Car Free Night itu akan menjadi panggung bagi kreativitas warga Kota Mataram. Tidak hanya mereka yang memproduksi makanan dan minuman. Tapi juga panggung bagi mereka yang memiliki kreativitas bidang seni dan budaya.
Pasar lain yang akan diciptakan adalah dengan penyiapan program eduwisata. Selly menegaskan, jika dikelola dengan baik, Kampung Buah Cemerlang akan menjadi ikon eduwisata tersendiri di Kota Mataram.
Sehingga, gagasan Kampung Buah Cemerlang di Kota Mataram ini akan membantu juga dalam mengatasi dampak ekonomi warga selama pandemi. Masyarakat terdampak bisa mulai memanfaatkan waktu luang mereka mengembangkan Tambulapot di wilayah masing-masing.
Dan dalam jangka panjang, program Kampung Buah Cemerlang akan bisa membuat Mataram menuju Green City sekaligus menjadi potensi pariwisata khususnya wisata minat khusus.
Sementara itu, TGH Manan di hadapan warga memberi apresiasi tentang toleransi umat beragama di lingkungan Sindu. Toleransi antara umat Hindu dan Muslim yang ada di lingkungan tersebut adalah contoh nyata betapa indahnya keberagaman.
“Tentulah ada kontribusi tokoh agama yang bersama-sama dengan masyarakat untuk menjaga harmonisasi kerukunan umat beragama ini,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram tersebut.
Ulama yang juga hafiz Alquran ini pun juga menjelaskan sejumlah program nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mataram yang telah disiapkan pasangan SALAM.
Hj. Selly dan TGH Manan berada di tengah-tengah warga hingga petang. Di salah satu masjid di Sindu, bersama warga muslim setempat, kedua calon pemimpin Kota Mataram itu pun menunaikan Salat Magrib berjamaah. TGH Manan mengimami salat berjamaah tersebut.
Apresiasi Warga
Program Kampung Buah Cemerlang ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat. Ni Nyoman Sri Nuning , warga Sindu Barat mengaku senang kawasan kampung Sindu Barat dijadikan Kampung Buah Cemerlang oleh pasangan SALAM.
Dia mengaku memiliki pekarangan rumah yang sempit. Sehingga tidak leluasa baginya dan keluarga menanam pohon. Tapi kini, dengan pola tanam buah dalam pot ini, dia bisa memeuhi impiannya untuk memiliki tanaman buah di halaman rumah.
“Pohonnya kan tidak akan besar sehingga tidak memakan tempat," imbuhnya.
Ia mengaku tak menyangka ada calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram yang memiliki program yang tepat. Sebuah program yang benar-benar sudah lama didambakan masyarakat setempat.
Nuning juga yakin, dengan program ini, lingkungan Sindu Barat akan menjadi lingkungan yang asri. Selain bebas sampah, Lingungan Sindu Barat selama ini dikenal sebagai lingkungan yang kaya air. Banyak warga yang memiliki keramba dan memelihara ikan di saluran air. Dengan begitu, masyarakat yang memiliki tanaman buah dalam pot di pekarangan tak akan kesulitan untuk memelihara tanaman mereka. (red)