Foto: Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawas Assosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) NTB, Ir H Bambang Muntoyo. (ist/O'im) |
Mataram, incinews.net: Kelangkaan BBM jenis Solar semakin langka di Kota Mataram dan sejumlah Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi ini sudah berlangsung hampir tiga bulan terakhir.
Sejumlah pengusaha jasa angkutan, penggilingan, dan juga sebagian masyarakat nelayan mulai mengeluhkan kelangkaan solar ini.
Pasalnya, usaha mereka menjadi terkendala. Operasional mesin yang membutuhkan BBM Solar tak bisa bekerja maksimal jika bahan bakar terbatas.
Keluhan kelangkaan solar juga diterima Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawas Assosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) NTB, Ir H Bambang Muntoyo.
Sejumlah pengusaha kecil dan menengah menyampaikan lapiran ke AMSI NTB. Meminta AMSI menyuarakan kelangkaan solar agar menjadi atensi pihak terkait terutama Pertamina.
"Iya banyak yang mengeluh. Solar langka ini juga berdampak pada proses pembangunan fisik, karena banyak dump truk pengangkut material bangunan tidak bisa beroperasi karena bahan bakar limit," kata Bambang Muntoyo. Senin (31/8/2020)
Langkanya solar terlihat dalam antrian panjang truk di sejumlah SPBU di Mataram dan Lombok umumnya. Pemandangan ini menjadi lazim dan cukup mengganggu masyarakat lain yang hendak mengisi BBM
Bambang menegaskan, sejumlah pengusaha jasa angkutan dan sopir berencana menggelar unjukrasa besar-besaran jika kondisi ini tidak diperhatikan.
"Mereka akan gelar demo besar akibat solar langka," jelasnya.
Bambang Muntoyo mengatakan, AMSI akan bersikap dan meminta Pertamina untuk segera mengatasi krisis solar ini.
Sementara itu, Direktur Lombok Global Institute (Logis) M Fihiruddin menekankan, kelangkaam solar bisa merugikan sektor usaha dalam jangka panjang. Hal ini juga bisa berpengaruh pada program industrialisasi yang tengah digaungkan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah.
"Jangan sampai karena solar langka, akhirnya banyak usaha yang merugi. Ini juga bisa berpengaruh ke program industrialisasi. Lha bagaimana mau industri kalau soal BBM saja ruwet dan langka," tegasnya.
Ia berharap Dinas ESDM NTB juga mengatensi masalah ini. Setidaknya sebagai mitra Pertamina, Dinas terkait bisa meminta Pertamina bersikap dan bertindak cepat.
"Kelangkaan solar ini kan masalah lama, masak sampai sekarang tetap terjadi," tegasnya. (red)