Foto: Terlihat Wakil Gubernur NTB Memegang hasil Produksi UMKM di Lombok Timur saat melakukan Peluncuran JPS Gemilang Tahap III. (ist/O'im) |
Lombok Timur, incinews.net: Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengajak segenap UMKM dan IKM di NTB agar terus bekerja keras, meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas dan menciptakan pasar sendiri, agar hasil usahanya diminati sehingga masyarakat cinta dan tetap membeli produk NTB.
“Tugas pemerintah selanjutnya adalah terus menstimulus sekaligus memetakan dan mencari peluang pasarnya,” ungkap Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi saat peluncuran JPS Gemilang Tahap III, di Desa Lonyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/7/2020) .
Umi Rohmi mengajak pelaku usaha dan IKM/UKM untuk terus berinovasi dalam mengembangkan usaha produktifnya. Tidak hanya sebatas pada pemenuhan untuk JPS Gemilang ini saja. Sebab spirit atau roh dari JPS Gemilang, kata Wagub bukan sekedar bantuan sosial, tetapi esensi yang jauh lebih penting adalah bagaimana usaha kerakyatan di seluruh NTB menjadi berdaya dan mampu mandiri serta bersaing di pangsa pasar yang lebih luas.
“Pekerjaan rumah kita selanjutnya jangan hanya berhenti pada JPS tahap III, karena program ini komitmen awalnya untuk menyerap hasil produk masyarakat yang bergelut di UMKM dan IKM,” kata Ummi Rohmi sapaan akrabnya.
Selain itu lanjutnya, keberlangsungan aktifitas masyarakat ditengah pandemic Covid-19 yang melanda NTB bahkan dunia harus terus berlangsung, karena belum adanya vaksin untuk bertahan dari serangan virus corona ini. Menurut Ummi Rohmi ada dua alternatif menjalani kehidupan ditengah wabah ini, hidup dengan suasana aman atau hidup dengan produktif.
"Kita diberi pilihan apakah kita mau pilih aman atau kita mau pilih produktif, kita tidak bisa memilih aman saja tapi kita tidak bisa hidup produktif,"jelas Wagub.
Sehingga alternatifnya harus memilih keduanya, dengan cara nurut tatanan baru, terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Didepan masyarakat desa Loyok kecamatan Sikur Wagub berpesan agar terus menaati himbauan dan penerapan protokol untuk menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjaga pola hidup sehat.
"Kita tidak bisa menghindarinya, cara ini sangat mudah dan gampang bila kita mau ikuti," pesannya.
Pandemi Covid-19 memberikan sisi positif kepada masyarakat kita. Disamping mengajarkan untuk terapkan berperilaku sehat, namun membangkitkan pemberdayaan UMKM/IKM di sisi ekonomi.
Selain itu wanita pertama yang menjadi Wagub NTB ini berpesan kepada masyarakat desa Loyok tetap terus menjaga lingkungan tetap bersih, mengelolah sampah dengan baik, menjaga alam agar tetap hijau supaya dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Sementara itu Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy, mengatakan pada era sebelum bom Bali, kerajinan desa loyok sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Tetapi setelah bom bali, pangsa pasar anjlok dan aktifitas kerajinan mati total. Pasca itu, seiring berjalannya waktu kerajinan rakyat ini mulai bersemi. Namun saat ini dihadapkan lagi pandemi Covid-19 melanda, kerajinan rakyat kembali lesu.
“Desa Loyok terkenal kerajinan rakyatnya, bahkan hasil produk masyarakat didesa ini diminta oleh pasar di Bali hingga dibeberapa belahan dunia,” kata Bupati.
Dihadapan Wagub dan Forkopimda NTB dan Lombok Timur ia melaporkan bahwa kondisi kehidupan masyarakat Lombok Timur mengandalkan sektor pertanian sebagai lahan mencari nafkah, sehingga tidak begitu berpengaruh. "Petani tetap eksis bekerja,"tuturnya.
Tetapi yang menjadi kendala, masyarakat yang bergerak pada sektor pariwisata dan sektor lainnya. Namun perhatian dan dukungan baik semangat dan moril Pemrov. NTB maupun pusat kepada masyarakat dan pekerja industri pariwisata dan sector lainnya sangat membantu meringankan beban mereka.
“Kami bertekad menggembalikan semangat masyarakat beraktifitas untuk tetap berproduktif menerapkan protocol Covid, sehingga agar turis mancanegara dan domestik kembali berkunjung ke Sikur dan Lombok Timur, terutama di desa Loyok, Kotaraja, Tete batu, Kembang Kuning dan Jeruk Manis, selain Taman Nasional Gunung Rinjani ada di situ memiliki magnet mendatangkan pariwisata,” tuturnya.
Oleh sebab itu Pemda Lotim mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pemrov. NTB. Alokasi bantuan untuk masyarakat yang memperoleh bantuan akibat pandemi pada tahan I, II hingga ke III ini sesuai perbaikan dan verifikasi data meningkat.
Sedangkan Kepala Desa Loyok M. Rosyidi merasa bangga dengan terpilihnya Loyok sebagai peluncuran JPS Gemilang Tahap III. Kerajinan masyarakat berupa Dedungki digunakan oleh Pemrov. NTB sebagai wadah untuk paket JPS. “Terimaksih kepada Doktor Zul dan Ummi Rohmi sudah berdayakan UKM di Loyok,”katanya.
Senada dengan Windi Safitri dan Badarudin merasa senang dengan kepedulian pemerintah Provinsi NTB yang sudah membantu ditengah keterbatasan dan dampak pandemic Covid-19. “Kami akan terus bekerja produktif dan menggunakan masker serta hidup sehat,” tutur kedua warga loyok ini.
Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Tahap III melibatkan 4.673 UMKM/IKM di kabupaten/kota se-NTB. Jumlah penerima sebanyak 120.000 KK. Terdiri dari 110.130 KK berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan 9.870 non DTKS.
Sedangkan penerima di Pulau Lombok sebanyak 83. 276 KPM yang terdiri dari Kabupaten Lombok Utara sebanyak 4.290, Lombok Timur 43.920, Kota Mataram 6.641 Lombok Barat 11.458 dan Lombok Tengah 16.967. Sementaa di Pulau Sumbawa sebanyak 36. 724 PKM, terdiri dari Kabupaten Sumbawa Barat 2.639, Kabupaten Sumbawa 7.106, Kabupaten Dompu 8.696, Kabupaten Bima 16.093 dan Kota Bima 2.187.
JPS Gemilang lanjutnya tidak hanya memberi stimulus perekonomian kepada masyarakat di masa pandemi. Akan tetapi sekaligus langkah untuk membangkitkan UMKM dan IKM agar berkembang.
Pandemi Covid-19 memberikan sisi positif kepada masyarakat kita. Disamping mengajarkan untuk terapkan berperilaku sehat, namun membangkitkan pemberdayaan UMKM/IKM di sisi ekonomi.
Selain di Lombok Timur, pendistribusian dilakukan di Kota Mataram. Sedangkan Selasa 14 Juli 2020, disusul oleh Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Dompu Bima dan Kota Bima.
Peluncuran program JPS ini dihadiri oleh Forkopimda NTB dan Kabuapten Lombok Timur, ada Wakapolda NTB, Asisten 1,Asisten 2 ,Inspektorat, Kadis Sosial, Kadis Perdagangan, Kadis Perindustrian, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis UMKM dan Koperasi, Kadis Perhubungan, Kadis PMPD Dukcapil, Kadis Kominfotik, Kadis Pariwisata dan masyarakat setempat. (red)