Foto: Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M. Sc saat Diskusi virtual yang dipandu Sueb Quri ketua LTN NU, menghadirkan Profesor Supratpo Mukti Wibowo,dosen UIN Dr. Kadri M. Saleh, Ketua AJI Mataram Sirtupillaili dan sejumlah penulis. (ist/O'im) |
Mataram, incinews.net: Penulis dan wartawan memiliki andil yang cukup besar dalam menyuguhkan informasi kepada masyarakat. Sehingga berita dan informasi yang lengkap, berimbang dan komprehensif dapat membangun optimisme masyarakat, ditengah pandemic Covid 19.
"Partisipasi penulis dan wartawan untuk menulis dengan baik dan lengkap memberikan harapan besar dan optimisme kepada kita semua", kata Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M. Sc saat bincang bersama penulis dan wartawan melalui Video Conference (Vicol), Selasa (9/6/2020) di pendopo Gubenur.
Mengusung tema, narasi kebahagian dan keberpihakan di tengah pandemi Covid-19 dengan New Normal, dalam diskusi vitual yang di gagas Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama (NU) NTB tersebut, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul menyebut di era teknologi informasi saat ini, masyarakat begitu mudah dan cepat dapat mengakses informasi dan berita dari media massa.
Diakui Doktor Zul, di era pandemic Covid-19 NTB termasuk daerah yang unik. Kami sering berkunjug ke berbagai tempat di 10 Kabupaten/Kota, mereka memaknai wabah ini disetiap daerah berbeda.
Hal ini disebabkan, keadaan tempat di NTB berbeda-beda, apa yang dirasakan di Mataram sangat beda dengan di Dompu atau Sumbawa Barat.
Karena itu, Gubernur Zul berharap wartawan dan penulis harus mampu memberikan informasi yang menyejukan dan mengedukasi masyarakat. Sehingga masyarakat memahami situasi dan keadaan di NTB. Supaya mereka tetap tenang dan menjalankan kehidupan normal dengan menerapkan protokol Covid 19 dengan baik.
Selain itu Doktor Zul meminta wartawan tidak puas dengan ilmu yang dimiliki sekarang. Begitu pentingnya peran penulis atau wartawan untuk menyajikan informasi atau berita yang memberikan edukasi dan optimisme masyarakat, tetapi harus dibarengi juga peningkatan kemampuan, kapasitas dan ilmu secara rutin.
"Diskusi dan ngobrol seperti ini banyak manfaat yang dapat kita petik, untuk memperkaya khasanah pengetahuan kita," Ungkap Doktor Zul panggilan akrabnya.
Massa Covid ini juga menyadarkan kita, bahwa dengan teknologi ternyata memudahkan kita untuk bertemu secara virtual seperti ini, tegasnya.
Sekertaris Daerah (Sekda) NTB Drs. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, semua rangkian pandemic Covid harus dibuatkan sebuah tulisan dengan data yang komprehensif. Mulai dari awal terdampak, penanganannya, korban hingga dampak sosial maupun ekonominya.
Seorang penulis, menurut Gita harus mampu melihat fenomena dan keadaan disaat ini. Kemudian dibuatkan bunga rampai NTB melawan Covid-19
Ia juga berharap, wartawan atau penulis memberikan informasi dengan lengkap, berimbang dan membahagiakan atau menyenangkan publik. "Menjadi kontrol sosial bagi pemerintah, namun memberi solusi juga," tutupnya.
Ketua PWNU NTB Profesor Dr. H. Masnun Tahir, menyambut baik diskusi yang diprakarsai untuk membangun narasi optimisme masyarakat ini.
"Informasi yang membangun nilai optimisme menjadi bagian untuk membentuk semangat masyarakat ditengah Covid-19," kata ketua PWNU.
Selain itu, penulis dan wartawan memiliki tugas mengabarkan hal baik kepada masyarakat. Memberikan edukasi dan pemahaman agar tegar dan semangat menghadapi Covid-19.
"Penulis itu harus mampu menyampaikan pesan berita bernilai edukasi dan bermanfaat disetiap tulisannya, ini jelas Rasulullah juga mengajarkan seperti hal itu,"ujarnya. (red/dis)