Mataram, incinews.net: Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram bekerja sama dengan Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari Bandung menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dalam bentuk Webinar dengan tema “Arsitektur dan Pariwisata Berkelanjutan; Upaya Menjaga Nilai dan Budaya Lokal di Masa Krisis Pandemi yang Mendunia” sabtu kemarin (13/6/2020)
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu penanda berfungsinya Prodi Arsitektur di Universitas Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah ditetapkan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.45/M/2020 pada tanggal 10 Januari 2020.
Tema Webinar ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemik Covid-19 saat ini. Di mana di tingkat lokal secara langsung dirasakan dampak turunannya di sektor ekonomi dan governance.
Acara webinar ini diikuti oleh 220 peserta lokal, nasional dan dari luar negeri. Peserta berasal dari berbagai institusi, dari perguruan tinggi, pemerintahan, swasta dan mahasiswa. Acara dimulai pada pukul 09.00 WITA, dibuka oleh bapak Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mataram Agusdin, SE., MBA., DBA.
Agusdin, SE., MBA., DBA pada kesempatan itu menyampaikan 6 poin penting terselenggaranya kegiatan Webinar ini. "Diantaranya adalah (1) Menandai berdirinya Program Studi Arsitektur; (2) Menyiapkan kontribusi rill bagi pembangunan daerah; (3) Menjaga local wisdom sebagai aset daerah yang perlu terus dipelihara dan dijaga keberadaannya; (4) Menjadi ajang networking stakeholders; (5) Mangawali prinsip kampus merdeka, dan (6) Memberi sumbangan pemikiran untuk menghadapi pandemik secara global," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mataram ini.
Para Narasember pada acara webinar ini adalah Ir. Nalla Krishna, IAI, AA, GP (Arsitek profesional, Creative Architect & Design Director HST Architecture Firm, Bali); Dwi Hariyawan S,MA (Direktur Perencanaan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN)); Dr. Ir. Sitti Hilyana (dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan Ketua Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA)); Dr. Hari S. Sungkari, M.H (Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Co-Founder dan Komiasris PT. Mitra Mandiri Informatika); dan Ir. Teddy Sanyoto, MBA, MT (Arsitek dan pengusaha pariwisata di Lombok).
Pada webinar ini ada 3 hal yang dibahas yaitu (1) Arsitektur Vernacular sebagai unggulan industri pariwisata; (2) Keberlanjutan pembangunan pasca Covid-19; dan (3) Industri pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan Ketua Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) menjelaskan, Pengalaman Pandemik Covid-19 telah melengkapi pengetahuan kita tentang banyak hal diantaranya; fenomena globalisasi, mitigasi bencana dan keberlanjutan di berbagai arah. Di tingkat lokal secara langsung dirasakan dampak turunan di sector ekonomi dan governance. "Lombok dengan kekayaan budaya dan memilih Industri Pariwisata sebagai salah satu sector pengungkit terpukul langsung dan ditenggarai akan berlanjut," ujarnya.
Ir. Teddy Sanyoto, MBA, MT menjelaskan, Arsitektur Nusantara yang mewakili nilai-nilai budaya lokal merupakan identitas bangsa Indonesia dan akan bertahan dengan waktu bila memiliki fleksibilitas arsitektur dan simbiosa yang tinggi untuk menjadi neo vernacular atau bahkan modern vernacular, dengan menjadikan keunikan sebagai modal industri wisata di tingkat lokal, nasional bahkan dunia. "Konsep Nomadic Tourism (wisata temporer) yang melibatkan masyarakat di sekitarnya menjadi salah satu pilihan untuk dapat dikembangkan. Keunikan kawasan dan akomodasi di desa-desa wisata adalah pengalaman yang menjadi modal di masa-masa mendatang,"sebut Arsitek dan pengusaha pariwisata di Lombok.
Selain itu, sambung ia, Pandemi telah merubah konsep social dan ruang kehidupan serta jejaring mobilitas dan transaksi sebagai penghubungnya. Secara bertahap permukiman yang lebih besar Kota, nasional bahkan global serta jejaringnya pun berubah. "Ada indikasi penting bahwa pengetahuan arsitektur, perencanaan dan kebijakan pembangunan akan mengalami perubahan dan tetap berfokus pada keberlanjutan yang telah disepakati dalam SDGs yaitu mewujudkan kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Pandemi ini juga menunjukan pentingnya peran aktif pemangku kepentingan pada beragam arah dan sektor yang di fasilitasi oleh Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian," ujarnya.
Ir. Teddy Sanyoto, MBA, MT kembali memaparkan, seluruh pelaku perlu berkolaborasi dan berkontribusi aktif dalam adaptasi dan transformasi penghidupan di antaranya melalui industri wisata yang berkelanjutan. Syaratnya adalah menjaga seluruh ekosistem alam, social budaya dan ekonomi. "Protokal kesehatan, keamanan menjadi syarat mutlak di seluruh lini penghidupan termasuk pariwisata. Perguruan tinggi perlu melengkapi prioritas pengembangan ilmu dan inovasi yang mendukung higienitas dan sanitasi, teknologi, produk dan pelayanan, dan gaya hidup sehat,"terangnya.
Sejak Pandemi, kawasan heritage dan kearifan lokal serta alam yang kaya baru menjadi daya tarik industri wisata apabila mampu menerapkan protokol Covid-19. Untuk dapat bersaing dalam skala dunia, pemangku kepentingan lokal dengan di fasilitasi oleh Perguruan Tinggi perlu meningkatkan : 1. Infrastruktur pelayanan wisata, 2. Sumberdaya budaya dan bisnis perjalanan 3. Infrastruktur darat dan pelabuhan 4.Keberlanjutan lingkungan (ranking ke : 13) 5. Kesehatan dan kebersihan (ranking ke : 108) 6. Infrastruktur pelayanan wisata (ranking ke : 96). Sejak hari ini kami berharap para pihak bersepakat untuk tujuan dan berbagi peran serta menguatkan kompetensi untuk menjaga dan memanfaatkan asset budaya lokal Lombok sebagai identitas wilayah yang melekat kepada seluruh lini penghidupan dan bergerak dalam rambu-rambu kesehatan serta keamanan.
Terselenggaranya kegiatan Webinar ini didukung oleh tim yang solid dimana sebagai ketua steering committee adalah Dekan Fakultas Teknik Akmaluddin, ST,M.Sc (Eng).,Ph.D., dengan anggota Ir. Ramalis Sobandi, MT., Ph.D. (Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari. Bandung-Jawa Barat), Dr. Ir. Ratna Lindawati Lubis, MM. (Univ. Telkom- Bandung Jabar), Rini S.Saptaningtyas, ST.,M.Sc . (Kaprodi Arsitektur Unram) dan tim pendukung yang diketuai oleh FauzaHastati, ST.,MT., dan beranggotakan Teti Handayani, ST.,MA., Zaedar Gazalba, ST.,MT., Giska Ayu Pradana Putri K.,ST.,M.Sc., Pascaghana Jayatri Putra, ST.,MT., Fitrahurrahman, S.Kom, Lili Suryani, SE., dan Muhammad Rivai, SH.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi pembangunan wilayah khususnya di bidang Arsitektur dan pariwisata berkelanjutan tanpa meninggalkan nilai dan budaya lokal di tengah krisis pandemik Covid-19 saat ini yang sedang kita hadapi. (red)