Foto: Fariatas Sorghum (Latu dalam bahasa Bima). (ist/O'im)
|
Kota Bima, incinews.net: Lembaga Swadaya Masyarakat Human Integrated Studyes and Development Institute (LSM HISDI) melakukan Uji coba Tanaman Holtikultura Sorghum fariatas bioguma, di So Nggaro Rato Kelurahan Rite Kota Bima.
Ir Irwan selaku Direktur HISDI, didampingi 2 orang Pengacara Syarifuddin Lakuy, SH dan Taufiqurrahman,SH, serta Mantan Calon Bupati Jalur independen tahun 2015 silam, H. Abdul Khayir,SH. MH, kemudian Titi Handoyo, SE, selaku Anggota TPPID Kota Bima.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit dari Kelurahan Rite dengan menggunakan kendaraan bermotor sampilah di So Nggaro Rato.
Dalam penyampaianya Irwan mengemukaan alasannya mengapa ingin mengembangkan fariatas Sorghum (Latu dalam bahasa Bima). Dilihat dari prospek penghasilan sorghun atau Latu cukup menjanjikan secara ekonomi bagi petani.
“Biaya produksi Sorghun atau Latu, dibandingkan tanaman Holtikultura lainya sangatlah murah tetapi hasilnya dalam 1 hektar misalnya, bisa mencapai 7-9 Ton”, Kata Irwan kamis (07/5/2020).
Dikatakan Irwan, dalam 1 Hektar hanya membutuhkan benih 10 kilo, sedangkan 1 kilo benih dibandrol Rp 50.000. namun hasil panen dapat dijual 3000 rupiah per kilo. “Sorghun dalam satu kali masa tanam bisa dipanen berkali-kali, karena setelah dipanen pertama maka akan muncul lagi batangan baru”.
Selain itu, Sambung Ia, batang sorghun juga, dapat diolah untuk pembuatan Gula, Bio etanol (Alkohol), Silase (Pakan ternak) dan Briket (Bahan bakar).
"Pemerintah Kota Bima dan atau Kabupaten Bima menjadikan Sorghun atau Latu Fariatas Bioguma, Icon hasil pertanian kedepanya, sebagaimana misalnya Dompu dengan jagungnya," harapnya. (red)