Mataram, incinews.net: Bertempat di depan Kantor RRI Mataram, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. Didampingi Sekda Prov NTB, Drs. Lalu Gita Ariadi, M. Si, Para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD lingkup Pemrpov NTB, melakukan launching program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, Kamis (16/4/2020).
Peluncuran perdana JPS Gemilang itu ditandai dengan pemberian secara simbolis paket JPS Gemilang yang berisi beras 10 Kg, telur 20 butir, minyak goreng 1 liter, Susu Kedelai, Minyak Kayu Putih, Sabun, Teh Kelor, dan Masker, oleh Gubernur-Wakil Gubernur NTB kepada Kepala Kelurahan Abian Tubuh Barat Kota Mataram dan Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) NTB.
Paket JPS Gemilang ini, isinya hampir seluruhnya merupakan produk IKM dan UMKM kita sendiri di NTB. Harga-harganya jelas lebih mahal dibanding barang produksi pabrik-pabrik besar.
"Bukan karena kita Mark up harganya. Tapi karena diolah langsung dengan peralatan seadanya dan penuh ketelatenan. Tapi dari sinilah akan ada transfer knowledge dengan nilai intrinsik yang mahal," sebut Gubernur NTB Dr Zulkieflimasnyah kemarin (16/4/2020).
Lanjutnya, Sebagai orang yang belajar ekonomi tentu sya akan membeli barang lebih murah, sehingga sisa uang bisa untk membeli keperluan lain. Langkah ini bagus untuk jangka pendek dan kita akan terus tergantung terus pada jangka menengah dan panjang sebab cara ini masih cara lama atau kata lain cara konvensional. Bagi daerah berkembang ada teori ekonomi yang lain mempertimbangan pembelajaran teknologi sebagai variabel penting.
Membeli lebih mahal produk lokal tapi ada proses belajar dapat pengalaman dan lain lain harus dimasukkan dalam "biaya juga" sehingga terasa mahal di awal tapi lambat laut produk lokal kita akan ada perbaikan dan akan bisa bersaing. "Kalau tidak berani kita memulai maka selamanya kita akan menjadi penonton saja,"cetusnya.
Zulkieflimansyah mencontohkan ada IKM di Sekotong, Kabupaten Lombok Timur, dimana produsen kelapa memeras dengan sangat sederhana, menggunakan tangan untuk menghasilkan minyak kelapa. Proses awal yang manual seperti itu, menurut Zulkieflimansyah terjadi di semua negara berkembang. Sehingga, produk yang dihasilkan harganya lebih mahal dengan kualitas masih kalah dengan barang pabrikan.
"Semua merupakan proses yang harus dilalui. Demi pembelajaran dan hal itu harus kita hargai. Di teori apapun tentang Industrialisasi semua akan mengalami hal yang sama. Produk awal lebih mahal, kualitas kurang. Tapi seiring berjalannya waktu akan ada masukan, kritikan, dll. Sehingga lambat laun hasilnya akan lebih baik dan sempurna," imbuh Zulkieflimansyah.
Lebih lanjut Zulkieflimansyah menjelaskan bahwa paket bantuan JPS Gemilang diperuntukkan 105.000 KK di seluruh wilayah Provinsi NTB. Di mana 73.000 untuk KK Miskin yang belum terakomodir dalam program nasional (PKH dan BPNT), sedangkan 32.000 KK untuk sektor formal dan informal yang terdampak Covid-19. Dalam satu paket bantuan sembako dan suplemen tersebut senilai Rp250 ribu per KK per bulan, dan akan diberikan selama tiga bulan.
Sementara, Sementara untuk jadwal pembagian bantuan JPS Gemilang untuk Kota Mataram direncanakan 16-18 April 2020. Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara pada 19-24 April 2020. Sementara pada 22-27 April 2020 untuk Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur, sedangkan 22-26 April 2020 untuk Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Adapun pada 22-28 April 2020 jadwal untuk Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kota Bima. (red/Jdn)