Foto: Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., meninjau implementasi kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Induk Wilayah NTB. (O'im)
Lombok Barat, incinews.net: Slogan sampah jadi berkah kini sudah bukan isapan jempol lagi. Setelah tampak manfaatnya dari hasil penjualan sampah oleh masyarakat ke bank-bank sampah yang telah disediakan pemerintah, kini berkah tersebut terlihat dari sisi pengembangan energi alternatif.
Sabtu (7/3/2020) Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., meninjau implementasi kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Induk Wilayah NTB, yang telah disepakati 22 Januari 2020 lalu, di TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Kesepakatan bersama tentang sinergi penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan sampah menjadi sumber energi tersebut berbentuk pengolahan limbah sampah menjadi pellet (semacam briket) untuk keperluan bahan bakar pembangkit PLTU Jeranjang.
Melihat hal ini, Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub berharap agar program pelletisasi sampah ini bisa ditindaklanjuti dan dikembangkan karena memang itu akan mendukung salah satu program Zero Waste dalam hal ini pengelolaan sampah.
Wagub yang didampingi oleh kepala DPMD Dukcapil Provinsi NTB, Dr. H. Ashari, S.H.,M.H., pada saat tersebut juga meminta kesiapan para kepala desa untuk mempercepat dan menyukseskan program Zero Waste, karena menurutnya seluruh kepala desa di NTB telah siap mendukung dan menjadi bagian dari program Zero Waste ini.
"Kita mau jemput spirit kades-kades dalam program Zero Waste ini. Mohon untuk dipercepat ya," ajak Ummi Rohmi.
Tahun 2023 Pemerintah Provinsi NTB menargetkan sampah dapat terkelola 70% dan 30% dari target tersebut dapat teratasi. Namun menurut Ummi Rohmi, ini merupakan hal yang tidak mudah karena akan membutuhkan waktu yang lama dan menguras tenaga yang cukup banyak.
Oleh karenanya dalam banyak kesempatan Ia mengajak masyarakat untuk bisa merubah mindset, perilaku dan kesadaran masyarakat tentang sampah dengan jargon 3S. Saya, Sekarang dan Selangkah demi selangkah.
Sementara itu, Direktur Ahli madia (Ama) PLN Jeranjang, Nandang Safruddin, mengatakan akan siap bergandengan dengan Pemprov NTB dalam mensukseskan bagian dari program Zero Waste ini. Dirinya juga berharap agar pellet yang diproduksi ini bisa dimanfaatkan.
"Kami juga dari industri PT. Nusa Power Jeranjang, berharap kedepan pellet yang diproduksi ini bisa dimanfaatkan," terang Nandang.
Pada kesempatan tersebut, Nandang menjelaskan, proses pengolahan sampah ini terbilang sederhana dan mudah. Setelah dipilah, sampah yang sudah terpisah dari batu dan besi kemudian dilakukan proses peuyeumisasi atau proses penumpukkan dengan bioactivator selama tujuh hari.
Selanjutnya, sampah itu dimasukkan di mesin pencacah dan hasilnya dicetak dalam mesin pencetak pellet. "Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar," terangnya. (red)