Incinews.net
Rabu, 12 Februari 2020, 00.31 WIB
Last Updated 2020-02-11T22:56:40Z
HeadlineHukum

Diduga Dukun Santet, Rumah Nenek di Lombok Tengah Dibakar Warga

Foto: Rumah milik nenek dengan inisial SM (60) warga Dusun Legu Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur yang dibakar. (ist/O'im)

Lombok Tengah, incinews.netRumah yang diduga dukun santet dibakar warga. Rumah yang dibakar milik nenek dengan inisial SM (60) warga Dusun Legu Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah yang diduga sebagai dukun santet dirusak dan dibakar oleh warga desa setempat, Selasa (4/2) pukul 20.00 wita.

Akibat peristiwa itu, dua orang saudara Nenek SM dengan inisial KM dan SN harus di rawat ke rumah sakit karena mengalami luka robek dibagian kepala.

Sedangkan yang di duga korban dukun santet yang dilakukan oleh keluarga Nenek SM yakni MO (50) yang merupakan Marbot Masjid dan Kiayi Dusun Lagu yang sakit perut membengkak dan meninggal dunia.

Nasrun yang dikonfirmasi membenarkan adanya rumah warga yang diduga dukun santet yang dibakar tersebut.

“Iya betul, warga melakukan pembakaran terhadap rumah Nenek SM yang tinggal bersama anaknya beserta cucunya itu dan merusak bengkel milik KM yang merupakan saudara dari Nenek SM,” ujar IPTU Nasrun kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).

Dijelaskan, kejadian itu berawal saat puluhan warga dari Dusun Legu datang ke rumah Nenek SM dan melakukan penggeledahan dengan maksud mencari Nenek SM dan anaknya bernama Inaq Alus. Namun yang bersangkutan sudah mengamankan diri dan tidak berada di rumahnya.

“Masyarakat melakukan pengeledahan terhadap isi rumah itu, karena menduga keluarga Nenek SN diduga sebagai dukun santet,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, warga yang tidak menemukan keluarga Nenek SM, kemudian warga melakukan pengerusakan dan pembakaran rumah Nenek SM. Saat warga melakukan pembakaran saudara Nenek SM bernama KM dan SN sempat menanyakan tujuan warga dan permasalahannya serta menghalau warga yang ingin melakukan pengerusakan terhadap rumah itu.

“Namun warga secara tiba-tiba langsung menghakimi dan melakukan penganiayaan terhadap KN dan SN,  sehingga kedua korban mengalami luka robek di bagian kepala,” ujarnya.

“Keluarga Nenek SN saat ini sekitar 6 orang sudah mengamankan diri di Polsek Praya Timur untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Atas peristiwa itu, pihaknya langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengantisipasi bbalas dendam dari keluarga korban kepada para pelaku. “Kasus ini masih kita lidik,” pungkasnya.
(inc)