Oleh: Eka Ilham,
S.Pd.,M.Si
Ketum SGI Kabupaten
Bima
Opini- Pendidikan memanusiakan manusia, sebuah kalimat yang secara semantik mempunyai makna di atas makna. Manusia di manusiakan oleh yang namanya pendidikan yang mengajarkan ketaladanan bukan hanya sekedar teori-teori akan tetapi lebih pada ketaladanan yang membedakan dengan mahluk lain, yang dimana manusia diciptakan di dunia ini sebagai mahluk terbaik di muka bumi oleh Allah SWT dan diberikan akal untuk di gunakan ke jalan yang benar.
Melalui akal yang baik melahirkan sebuah tindakan dan nilai-nilai yang baik pula. Sekolah adalah tempat untuk mendidik akal yang baik tersebut mulai dari pucuk pimpinan pendidikan, kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Sekolah selalu di identikkan dengan tempat memanusiakan manusia, tempat belajar dan mencari ilmu. Sesungguhnya sekolah adalah taman untuk membangkitkan akal-akal yang baik melahirkan manusia yang akalnya baik pula. Sekolah merupakan majelis ilmu melahirkan manusia-manusia yang memiliki akal yang baik tidak melahirkan kecacatan berpikir dan melahirkan kecacatan bertindak.
NTB Gemilang adalah manusia-manusia yang berakal, manusia-manusia yang berpendidikan, dan manusia-manusia yang religius. Melalui pendidikan para pemimpin di NTB Gemilang ini mencoba menjadi pilot projek untuk manusia yang berakal. Tentunya di setiap kebijakan-kebijakan pendidikan dilahirkan dari manusia-manusia yang berpendidikan dan berakal baik.
Potret pendidikan NTB Gemilang memacu ketertinggalannya dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Bayangkan jika pendidikan di NTB Gemilang ini di huni oleh manusia-manusia yang berakal baik, tentunya sumber daya manusia yang gemilang akan dihasilkan. Setiap pemangku kebijakan di dunia pendidikan NTB Gemilang harus menyiapkan dirinya untuk memastikan bahwa pendidikan di NTB Gemilang baik-baik saja bahkan lebih progresif. Program gubernur ntb yang mengedepankan pendidikan sebagai iconik dengan mempersiapkan manusia-manusia yang berakal baik tentunya harus didukung oleh organik-organik manusia yang berakal di institusi-institusi pendidikan baru NTB Gemilang itu di wujudkan di daerah kita ini.
Pertanyaannya apakah saya,kita,mereka, dan dia sudah mewujudkan pendidikan NTB Gemilang? Ini menjadi pertanyaan besar bagi kita semua sebagai manusia yang tinggal di NTB ini.
Carut marut seleksi calon kepala sekolah, pengangkatan kepala sekolah, kebijakan-kebijakan pendidikan yang nampak di permukaan hari ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kita belum memenuhi cita-cita NTB Gemilang. Tugas kita bersama meluruskan setiap kebenaran-kebenaran sebagai manusia-manusia yang berakal. Kecorobohan-kecorobohan harus kita luruskan bersama untuk NTB Gemilang. Kita tidak akan tinggal diam apabila pendidikan tidak baik-baik saja. Kita kembalikan bahwasannya pendidikan adalah iconic NTB Gemilang. Tugas kita dan pemimpin mengawasi, mengontrol dan memberikan solusi yang terbaik untuk pendidikan di NTB Gemilang.
Data pendidikan yang menunjukkan bahwa kita jauh tertinggal dengan daerah-daerah lain, tidak kita jadikan kita menjadi tidak percaya diri namun itu harus menjadi motivasi bagi kita semua. Untuk itu setiap pemangku-pemangku kebijakan pendidikan dalam hal ini gubernur,bupati, walikota, Dikbud Provinsi NTB, KCD Dikmen NTB, Dikbudpora Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah, dan Guru merupakan benteng terakhir untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTB gemilang.
Tentunya sikap-sikap keteladanan harus ditunjukkan melalui tindakan-tindakan yang betul-betul memihak untuk pendidikan yang berkeadilan. Persoalan-persoalan pendidikan akan dapat diselesaikan apabila kita mempunyai tanggung jawab bersama bukan berdasarkan "LIKE AND DISLIKE". Pendidikan di NTB Gemilang adalah milik kita bersama bukan milik pribadi, golongan dan kelompok. Kita harapkan apa yang menjadi cita-cita pendidikan yang berkeadilan untuk NTB Gemilang benar-benar terwujud demi masa depan anak cucu kita kedepannya karena merekalah kunci estafet SDM di NTB Gemilang ini.