Foto: Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menghadiri penandatangan kontrak kerja Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Hotel Lombok Raya, Kamis 30/01/2020 (ist/O'im)
Mataram, Incinews.net- Sebanyak 543 Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) melakukan penandatangan kontrak kerja di Hotel Lombok Raya, Kamis (30/01/2020). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang didampingi Asisten I Setda Provinsi NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTB Dr. H. Ashari.
Dalam sambutannya, Wagub menyampaikan bahwa di masa sekarang ini, fungsi dari camat, kepala desa, pendamping desa yang ada di desa dan dusun merupakan ujung tombak pembangunan. Apalagi otonomi sudah sampai ke lingkup desa. Jika semua pihak dapat menggunakan sistem yang ada ini sampai lingkup desa dengan baik, maka segala sesuatu yang dilakukan dapat tersistem.
"Karena seluruh desa sudah bisa dikatakan memiliki otonomi dan kemandirian. Perangkatnya lengkap sehingga apapun programnya jika dilakukan secara sistemik maka hasilnya akan terlihat dengan lompatan yang cukup besar," jelas Wagub.
Wakil Gubernur yang kerap disapa Umi Rohmi tersebut menyampaikan bahwa saat meluncurkan program Revitalisasi Posyandu di tahun awal 2019, hanya ada 87 posyandu keluarga. Seiring berjalannya waktu, setelah dilakukan sosialisasi ke setiap kabupaten/kota di NTB, belum genap setahun, tepatnya di bulan September jumlah posyandu keluarga meningkat menjadi 877 unit. Semua hal ini terjadi karena respon dari sistem terkecil seperti desa/dusun.
"Saya yakin di tahun 2020 kita akan sentuh semua desa dan dusun, dan bapak ibu adalah kuncinya. Karena pendamping profesional yang harus meyakinkan apa yang dilakukan di desa itu bisa difasilitasi dan didorong," jelas Umi Rohmi.
Di akhir sambutannya Umi Rohmi mengatakan niat baik ini sebagai ladang ibadah bagi kita semua. Oleh karena itu ia memiliki harapan besar bagi para pendamping profesional karena memiliki kontribusi yang besar bagi pembangunan di NTB.
"Saya tunggu pencapaian-pencapaian yang lebih baik lagi di tahun 2020 dengan bekerjasama, bersinergi dan bergotong royong dengan luar biasa, maka tidak ada yang sulit. Insya Allah kita bisa mencapai sebaik-baiknya menuju NTB Gemilang," tutup Ummi Rohmi.
Di kesempatan yang sama, Kadis PMPD Dukcapil Provinsi NTB Dr. H. Ashari menjelaskan dalam waktu dekat data terkait dana desa akan segera rampung. Meskipun belum semua, sebanyak 900 desa sudah diintervensi dana desa. Ia juga menjelaskan ada unit usaha bank sampah yang kurang lebih 771 tersebar di seluruh desa di NTB.
"Oleh karena itu, setelah kontrak kerja ini semua yang belum Perdes segera difasilitasi. Sebab Perdes sudah disepakati bersama DPD sehingga kebijakan tersebut bisa dilaksanakan masyarakat," jelas Ashari.
Menurut data di Dinas Kesehatan, posyandu di NTB sebanyak 7317 unit, sedangkan jumlah Posyandu Keluarga sebanyak 1038. Desa yang menganggarkan insentif kader posyandu sebanyak 995.
Melanjutkan laporannya, Ashari sangat mengapresiasi pendamping desa, karena Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi NTB meningkat sangat pesat. Desa Mandiri di NTB awalnya hanya 1 Desa menjadi 5 Desa, Desa Maju di tahun 2018 sebanyak 123 Desa sekarang menjadi 218 Desa. Lalu Desa Berkembang di tahun 2018 sebanyak 655 desa menjadi 659 desa.
Meskipun memiliki peningkatan yang kecil, diharapkan dapat meningkatkan dan menjadi desa maju. Desa Tertinggal mengalami penurunan yang luar biasa, dari 218 desa menjadi 108 desa. Sedangkan Desa Sangat Tertinggal di tahun 2018 sebanyak 8 desa, namun sekarang hanya 5 desa.
"Inilah hasil kinerja dari teman-teman pendamping desa dan ini sudah kita klaim di Kementerian Desa. Harapannya 2020 ini, Desa Tertinggal menjadi zero," harapnya.
Di akhir sambutannya, pihaknya sangat puas dengan hasil yang telah dicapai selama 7 bulan terakhir ini. Ia berharap 2020 ini akan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Saya yakin jika kita terus bekerja keras, semua desa baik posyandu dan bank sampah akan segera selesai. Tentunya harapan kita juga bisa menjangkau desa-desa yang lebih jauh lagi seperti desa-desa di pelosok Pulau Sumbawa," tutupnya. (Inc)