NTB, Incinews.Net--Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Ir H Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, isu siapa saja balon menteri yang melenggang semakin santer didengar. Termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri ada tujuh tokoh yang dipandang layak dilirik Jokowi-Amin.
Adapun ketujuh tokoh asal NTB tersebut yakni, Tuan Guru Bajang (TGB), Fahri Hamzah, Dr Hamdan Zoelva, Din Syamsudin, Dr H Zulkieflimansyah, Dr H Kutubi dan Dr Anwar Usman. Ketujuh tokoh inipun muncul dalam Diskusi Aspirasi Masyarakat (Asmara) NTB yang bertemakan "Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Siapa Tokoh NTB Masuk Kabinet" yang digelar di Hotel Madani, Mataram, Sabtu (19/10).
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AKSI) wilayah NTB, TGH Fauzan Zakaria menilai, ketujuh nama ini yang semuanya tokoh dari NTB layak menjadi menteri pilihan Jokowi-Maruf Amin. Baik dari sisi profesionalitas, peran dan kontribusinya. Khusus untuk TGB, menurutnya memiliki peluang terbesar. Sebab mantan Gubernur NTB dua periode itu memiliki paket lengkap. Baik dari sisi pengalaman, dari kalangan Parpol koalisi hingga profesionalitasnya.
"Apalagi TGB juga tercatat sebagai Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Ya kan?" ujarnya.
Sehingga posisi Menteri Agama atau yang berhubungan dengan pendidikan tak perlu lagi ragu diberikan kepadanya.
Nama lainnya kata Fauzan, ada Fahri Hamzah, Hamdan Zoelva, Din Syamsudin, Zulkieflimansyah, Kutubi dan Anwar Usman juga memiliki potensi untuk dilantik membantu di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Enam tokoh NTB ini juga memiliki power da kemampuan untuk dilantik beberapa waktu mendatang. Fauzan menjelaskan, kehadiran tokoh dari Indonesia Timur terutama NTB di susunan kabinet baru sangat penting.
"Sudah selayaknya figur-figur dari NTB mendapatkan kesempatan. Ini dilakukan untuk mempercepat proses pemerataan pembangunan," pungkasnya.
Sementara itu, Dr Kadri M.Si selaku Pengamat Politik NTB menyatakan, Jokowi pastinya saat ini bersama Kiyai Ma'ruf dan tim sudah menggenggam nama-nama calon menterinya. Namun tentunya nama-nama calon tersebut pasti yang disenangi Jokowi.
"Kan ada dua pintu masuk. Ada dari Parpol dan kalangan profesional. Nah, tujuh orang di atas memang cukup modal," ujar Kadri.
Narasumber lainnya, Dr HM Ahyar Fadli mengungkapkan, para calon menteri Jokowi-Ma'ruf harusnya juga memiliki etitud. Salah satu contohnya dari kalangan politisi, apakah mereka istiqomah dalam kepartaian? "Jangan loncat-loncat partai terus ngarep korsi menteri. Ngacau itu," sentilnya.
Sementara Pengecara Rusdiansyah, memberi usulan referendum. Sebab beberapa waktu lalu, Jokowi sempat melontarkan kalimat bahwa akan ada calon menteri dari Papua. "Pas lagi ribut, eh dapat menteri. Apa perlu kita ribut dulu baru dapat menteri?" gumamnya.
Selain itu, jika dalam penjaringan calon menteri kemudian melibatkan KPK, dia merasa ada beberapa kandidat yang akan langsung terpental. Sebut saja TGB, namun hal tersebut langsung di bantah fauzan bahwa itu adalah soal hukum diluar lembaga hukum tidak etis bila membangun opini persoalan itu sudah klar tegasnya.
Satu lagi narasumber dalam diskusi tersebut, Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah mengganggap, semua tokoh layak jadi calon menteri. Namun yang perlu dilihat kepatutannya. "Tapi saya rasa ketujuh tokoh ini memang orang-orang yang tidak diragukan," singkatnya. (Inc)