Sumbawa, Incinews.Net- Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. H. Muhammad Jusuf Kalla didampingi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan silaturahmi sekaligus peletakan batu pertama sejumlah fasilitas baru di Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Sumbawa, sabtu (3/8/2019). Kedatangan ini adalah kedatangan kedua kalinya sejak juli 2016 yang lalu.
Dalam kesempatannya, Jusuf Kalla menyampaikan apresiasinya kepada Din Syamsuddin selaku pengasuh Pesantren modern ini karena telah berhasil membangun sebuah tempat pendidikan yang maju seperti ini.
"Alhamdulillah sekarang pesantren ini sudah menjadi komplek yang baik, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pembangunan pesantren ini," kata Wapres yang biasa dipanggi JK ini.
Pembangunan pesantren ini selain untuk beramal, pesantren ini juga sebagai apresiasi dari berbagai pihak kepada Din Syamsuddin karena telah mengabdikan dirinya kepada pembangunan keagamaan di Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa peradaban Islam di Indonesia ini akan menjadi contoh peradaban Islam yang akan ditiru oleh negara-negara Islam lainnya, mulai dari pendidikan Ilmu pengetahuan umum hingga pengetahuan tentang agama.
"Jika zaman dulu kita mengirim anak-anak kita untuk menuntut ilmu agama ke luar negri, sekarang orang luar yang menuntut ilmu ke Indonesia," terang JK.
Dari sekian banyak negara Islam di dunia ini kata JK, Indonesia adalah negara yang paling aman dari konflik karena memiliki nilai-nilai kebinekaan.
"Mimpi kita menjadi peradaban Islam yang maju akan terwujud apabila anak bangsa kita mendapat pendidikan yang baik, baik ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman-pengalaman dan juga upaya kita mencapai tingkat amal yang tinggi dalam bidang keagamaan," terang JK.
Wapres menambahkan bahwa para santri yang sedang menempuh pendidikan di pesantren ini hendaknya mampu mengambil setiap kesempatan untuk mendapatkan ilmu sebanyak mungkin dari guru-guru yang ada di Pesantren Mondern Internasional ini.
"Kita tidak menyadari bahwa banyak sekali negara-negara yang ingin mencontoh negara kita, jadi kesempatan ini harus dimaksimalkan agar kita tidak hanya bisa memperlihatkan namun juga bisa mengajarkan Islam yang damai seperti di Indonesia ini," pesannya.
Ia berharap Indonesia menjadi negara yang sangat berpengaruh besar terhadap peradaban Islam di dunia.
Gubernur NTB dalam kesempatannya ini mengungkapkan bahwa Jusuf Kalla adalah seorang inspirator ulung yang memberikan pelajaran penting buat kita bahwa seberapa penting dan tinggi jabatan kita tidak boleh melupakan kampung halaman kita.
"Kita boleh terbang kemanapun yang kita inginkan, namun kita harus kembali ke kampung halaman kita," tutupnya.
Din Syamsuddin mengatakan bahwa PMI Dea Malela ini memiliki 320 santri dan santriwati yang berasal dari berbagai daerah Yaitu jawa timur, jawa barat, depok, aceh dan 50 santri dari manca negara diantaranya timur leste, kamboja thailand, malaysia, rusia dan Filipina.
"Lembaga pendidikan ini dicita-citakan menjadi pusat keunggulan pendidikan di dunia Islam, memang berada di pelosok desa, namun kitq harapkan nanti menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional," terang Din Syamsuddin.
Ia menambahkan bahwa PMI ingin melakukan secara nyata apa yang selama ini dikritik tentang dikotomi ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu keduniaan, disinilah kita mulai integrasi, unifikasi dari al-Qur'an dan ilmu pengetahuan umum.
Nilai-nilai pendidikan Islam kita coba untuk integrasikan yang disebut simaya yang artinya adalah insan yang beriman, berakhlak mulia mandiri, kreatif, inovatif dan kompetitif. Ia meminta dukungan dari semua pihak agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud.
"Terakhir izinkan saya berterimakasih karena sekolah ini bisa berdiri tegak seperti ini dengan dukungan berbagai pihak," pungkasnya. (inc)