Darusslam,
Pengagas # Papan Putih#
Opini-Tak lama lagi kegundahan akan mengampiri masyarakat di dataran rendah Kota Bima. Kegundahan dan trauma itu hadir bersamaan dengan datangnya musim penghujan.
Kegundahan semakin menyelimuti siapapun ketika menatap kearah dataran tinggi yang semakin kering dan gersang. Memori dalam kepalapun kembali kepada teguran keras lewat banjir bandang yang meluluh lantakan rencana dan aktifitas yang telah dibangun didataran rendah.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembalikan dataran tinggi yang rimbun oleh pepohonan, hampir setiap tahun penghijauan dilakukan dan setiap tahun pula program tersebut mengalami kegagalan.
Satu yang terlupa dari semua agenda untuk menghijaukan kembali dataran tinggi terutama Kota Bima selama ini adalah penghijauan berbasis tradisi. Kita hampir tidak pernah lagi meneladani kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur dalam mengelola dan menghijaukan dataran tinggi.
Leluhur telah membuktikan satu cara dan metode untuk menjaga kelestarian alam khususnya didaerah dataran tinggi dengan menjadikan dataran tinggi sebagai sentra peternakan. Karena leluhur kita sangat percaya bahwa semakin banyak hewan ternak yang hidup didataran tinggi maka semakin lestari alam ini.
Pada zaman lampau, jumlah hewan ternak yang hidup di daerah dataran tinggi jauh lebih banyak dari manusia dan hewan yang hidup di dataran rendah, karena itulah manusia zaman lampau menjadikan ternak sebagai sumber kesejahteraan.
Ketika sektor peternakan khususnya di dataran tinggi tidak lagi diperhatikan yang menyebabkan punahnya hewan ternak, masyarakatpun akhirnya tidak lagi memiliki sumber kesejahteraan. Untuk bertahan hidup masyarakat kemudian merambah hutan dan mengalifungsikan lahan tersebut menjadi lahan pertanian.
Saat bersamaan kondisi alam semakin hancur, hancurnya alam berimbas pada berkurangnya titik mata air dan dampaknya adalah bencana yang memporak porandakan Kota serta kekeringan yang menahun di beberapa wilayah didataran rendah.
Mengembalikan sumber kesejahteraan diwilayah dataran tinggi sudah menjadi keniscayaan yang harus dilakukan oleh kita semua. Bahu membahu di jalan tradisi ini akan menjawab problem akut dan yang lelalu menakutkan untuk kita dan untuk generasi mendatang. Problem akut itu bernama bencana banjir, kelangkaan air bersih, pengangguran dan kemiskinan.
Apapun yang dibangun di wilayah dataran rendah, hanya lenyap sehari diterjang bencana selama titik focus kita tidak berorientasi pada pengoptimasisasian dan mengembalikan fungsi dataran tinggi sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan.
Mengembalikan kehidupan peternakan dikawasan dataran tinggi adalah jalan kearifan lokal sebagaimana yang telah dibuktikan oleh pendahulu kita. Terlebih wilayah dataran rendah yang kian penuh sesak dan penuh kejumudan.
Hadirnya pihak kementrian beserta pemerintahan Kota melalaui Dinas Pertanian yang melihat langsung bagaimana kayanya potensi dataran tinggi Kota Bima, paling tidak memberikan satu harapan baru bahwa upaya untuk mengoptimalisasi kembali daerah dataran tinggi akan segera dilakukan demi masa depan Kota yang kita cintai ini.
Gagasan program penginterasian sektor peternakan, perkebunan dan pertanian menjadi solusi yang sangat baik untuk menjawab tantangan Kota Bima dalam hal pelestarian alam berbasis tradisi yang ujungnya adalah penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan peningkatan kesejahteraan warga Kota.
Orintasi untuk mengoptimalkan wilayah dataran tinggi kini menjadi titik focus pemerintahan Kota Bima, merupakan perubahan nyata yang akan membawa Kota Bima menjadi Kota percontohan dimasa yang akan datang.
Rasanya sudah tidak sabar lagi ingin melihat kembali wilayah dataran tinggi yang dipenuhi hewan ternak yang berkali kali lipat jumlahnya dari jumlah populasi penduduk Kota. Lalu buah buah segar akan melimpah bergelantungan pada pohon pohon buah dan dibawahnya tumbuh sayur mayur serta tanaman holti seolah olah mengabarkan bahwa leluhurpun bahagia karena tradisinya dan petuahnya tetap menjadi pijakan generasi hari ini dan selanjutnya.
Pohon tumbuh semakin lebat, mata air muncul dimana mana, hewan hewanpun beranak pinang dengan sehat, udara semakin sejuk dan menyehatkan dan kesejahteraan itu mengalir sampai ke dataran rendah seperi air mengalir dari dataran tinggi lalu bermuara pada dataran rendah.