Fatahillah.
Kota Bima,Incinews.Net- Publik dan kalangan
media dikagetkan pada Jumat (8/3), dengan beredarnya dua video dengan durasi
berbeda, yang berisikan cuplikan kegiatan di kediaman Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE, Lingkungan Kedo
Kecamatan Asakota.
Terlihat dalam Video tersebut, caleg Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI) asal Partai Golongan Karya (Golkar) sedang marah-marah
kepada seorang Ketua RT di Jatibaru.
"Siapa kamu?
Siapa kamu? Kamu siapa?" kata caleg yang diketahui bernama
Fatahillah ini, sambil menunjuk ke arah
kursi tamu yang duduk.
Setelah diusut, ternyata caleg Dapil Pulau
Sumbawa ini merespon pernyataan seorang Ketua RT dari Kelurahan Jatibaru
bernama Hendra.
Hendra mengaku kecewa, karena yang terlihat dan memberikan
penjelasan kepada undangan adalah jajaran pengurus dan caleg Golkar.
Dalam video yang lain terlihat, Hendra memprotes wali kota yang mengundang
mereka ke kediamannya namun tidak terlihat.
"RT itu jabatan di daerah, jangan dipolitisasi, " kata Hendra dalam
video.
Rupanya pernyataan ini, memancing amarah sang caleg sehingga dengan
nada keras dan menunjuk.
Ketua Rukun Tetangga (RT) lainnya yang dihubungi
wartawan untuk mencari tahu kebenarannya,
juga menuturkan hal yang sama.
Sedangkan Kaharuddin, mengaku menerima undangan
dari ketua RW untuk hadir di kediaman wali kota.
Diakuinya,
ada kekisruhan dimana saat acara ada protes dari ketua RT Jatibaru yang
melihat banyaknya politisi yang hadir.
"Iya,
memang ada insiden. Karena diprotes dan menduga ada politisasi, "
ujarnya.
Sementara itu,
Caleg DPR RI Fatahillah yang dikonfirmasi mengakui adanya acara di
kediaman wali kota tersebut.
Namun ia membantah, jika kegiatan tersebut bermuatan politik.
Dijelaskannya, kehadirannya di kediaman wali kota untuk menghadiri acara
pemerintah kota mensosialisasikan sejumlah bantuan bagi masyarakat kota.
"Saya sebagai ketua Badan Pengembangan
Kelompok Profesi Masyarakat. Saya
membantu wali kota mensosialisasikan,
sejumlah program dan bantuan yang bisa diperoleh warga kota seperti PKH
dan KUBE.
" Saya bisa membantu pemkot, menambah bantuan-bantuan ini hadir di Kota
Bima, " ujarnya.
Terkait nada dan bahasa amarahnya, Fatahillah mengaku itu disebabkan perkataan
ketua Rt yang menuding dirinya sebagai pembohong.
Padahal lanjutnya, wali kota hanya berpamitan sebentar kemudian akan kembali lagi ke kediaman untuk
menemui para ketua Rt yang telah diundang.
"Yah pasti, tidak ada kampanye atau pun
politisasi yang terjadi. Murni sosialisasi program pemerintahan dan kapasitas
saya sebagai ketua lembaga," tegasnya.
Di tempat berbeda, Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE yang
dikonfirmasi terkait insiden ini memastikan jika acara di rumahnya tersebut
bernuansa politik.
"Tidak ada politik, tidak ada kampanye. Itu adalah kegiatan pemerintah dan yang
diundang adalah ketua Rt yang diundang merupakan lingkungan yang disasar untuk
mendapatkan bantuan, " jawab wali kota singkat, usai menghadiri acara di Kantor Kejaksaan
Negeri Raba Bima. (Tim)