Mataram, Incinews.net-Tiga prajurit TNI gugur usai baku tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).
Salah satu anggota TNI yang tewas yakni Serda Mirwariyadin merupakan Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopasus) asal Kacamatan Ambalawai, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini jenazah prajurit TNI itu akan dipulangkan ke kampung asal mereka masing-masing dan hari ini tiba rumah duka.
Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramadhani, S.Sos. SH. M.Han., saat menerima jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin di Bandar Udara Lombok International Airline pada Jumat malam (8/3), menyampaikan Keluarga besar TNI diakuinya berduka, karena kehilangan prajurit terbaik yang meninggal di medan tugas. Almarhum, katanya, dalam operasi itu masuk dalam Satgas Manggala 19, gugur bersama dua prajurit Kopassus lainnya.
"Kami keluarga berar Korem 162/WB mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Prajurit terbaik TNI AD dari Kabupaten Bima, korban pada saat kontak tembak di Distrik Mugi Kabupaten Nduga Papua pada Kamis (7/3)," ungkap Danrem.
Dijelaskannnya, upacara penjemputan jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin oleh Korem 162/WB bersama jajaran TNI dan Polda NTB merupakan wujud penghargaan kepada Almarhum yang telah gugur sebagai kusuma bangsa yang sedang melaksanakan tugas negara.
"Almarhum adalah putra terbaik yang berasal dari Bima Provinsi NTB, kami mengajak semua pihak baik Pemerintah Daerah maupun masyarakat NTB untuk bersama-sama kita doakan Almarhum, semoga mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT," harapnya.
Selain itu. Danrem juga berharap kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan dalam menerima ujian ini.
Orang nomor satu di jajaran Korem tersebut juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk jangan mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan yang dapat mengganggu ikatan persaudaraan, rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa.
"Sejarah bangsa kita bisa terlepas dari belenggu penjajahan karena adanya ikatan lahir bathin kebersamaan serta persatuan dan kesatuan diantara perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada akan menjadi kekuatan yang tangguh dan dahsyat sehingga hasilnya bisa kita nikmati seperti saat ini. Perpecahan hanya akan membuat kita mundur dan dapat berpengaruh pada program pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin diberangkatkan dari Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali menuju Bandara LIA menggunakan pesawat Naam Air dan tiba sekitar pukul 20.00 Wita. Selanjutnya dilaksanakan upacara Penerimaan dan pemberangkatan menujuh rumah duka di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.
Setelah dilakukan upacara penyambutan dan penerimaan, jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin diberangkatkan menggunakan Ambulan melalui jalan dan mendapat pengawalan dari Foreder Denpomdam IX/2 Mataram (inc)