Mataram,incinews.Net - Dampak gempa Lombok tahun 2018
lalu hingga kini masih dirasakan masyarakat NTB khususnya yang terkena dampak
gempa. Puluhan ribu rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat
gempa. Pemerintah Daerah dalam hal ini menetapkan kerusakan menjadi tidak
bagian rumah rusak ringan, rusak sedang dan rumah rusak berat.
Terkait dengan hal tersebut, Danrem 162/WB Kolonel Czi
Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., yang juga selaku Dansatgas Opster TNI
melalui Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., menyampaikan selain
melaksanakan tugas Opster TNI dengan program pembuatan 70 unit rumah hunian
sementara (Huntara) di dua lokasi yakni 40 unit di Kabuapaten Lombok Utara dan
sisanya 30 unit di Kabupaten Lombok Barat serta pembuatan delapan unit sumur
Bor tersebar diseluruh wilayah terdampak gempa, para Babinsa yang desa
binaannya terkena dampak gempa langsung menjadi Fasilitator berkolaborasi
dengan para Fasilitator sipil yang memang sudah ada untuk proses percepatan
rehab rekons mulai dari pendataan ulang rumah yang rusak ringan dan rusak
sedang, membentuk Pokmas, membantu penyusunan administrasi rencana anggaran
biaya (RAB) kebutuhan masing-masing Pokmas, membantu koodinasi dengan BPBD
maupun Dinas Perkim Kabupaten/Kota, membantu koordinasi pembuatan rekening ke
BRI hingga pembagian rekening dan pencairan dana dan melaksanakan pengawasan
pada tahap rehab rekonsnya.
"Terkait dengan pencairan dana di BRI ini,
Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya
untuk mempermudah birokrasi dan administrasi sebagai persyaratan pencairan
dana stimulan," kata Dahlan,Rabu (30/1).
Menurutnya, berbagai macam latar belakang dan
pengalaman masyarakat yang tidak semua memahami proses pencairan dana stimulan
itu menjadi salah satu kendala di lapangan. Untuk itu, sambung putra tana Samawa
tersebut, keberadaan Fasilitator dan Babinsa untuk membantu memberikan solusi
dan pemahaman serta pendampingan kepada masyarakat dalam proses pencairan dana
stimulan sesuai prosedur sehingga bisa meminimalisir semua permasalahan pada
level bawah dengan harapan target percepatan rehab rekon dapat tercapai.
Diinformasikan para Babinsa bersama Fasilitator saat
ini, ada yang masih membentuk Pokmas baru, ada yang sedang membantu pembuatan
dan pembagian buku rekening, koordinasi dengan BRI khusus dan kegiatan lainnya
bagian Proses kegiatan Percepatan rehab
rekons. (inc)